tag:blogger.com,1999:blog-15934023198226574142024-02-20T23:19:06.747+07:00SEMOGA BERMANFAATmenebar ilmu sinambi berbagi pengalamanKhoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.comBlogger20125tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-4135817586668806222012-05-02T16:48:00.002+07:002012-05-02T16:48:42.262+07:00<span class="fullpost">
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrngTPJQJmOPsBa7N5oVGJ397pTQE3YjRYpy-_YlLzpyu1xuJEPZP8vSCObx9kN1KZsgiqwok7JbmfjeNs7bqgf3Il5P6lG8qujTVYNPzlu4bEs_dbAGP7TezH8CRjy59Kck6aj3l-Rg0/s1600/FOTO+WEB+PMB.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrngTPJQJmOPsBa7N5oVGJ397pTQE3YjRYpy-_YlLzpyu1xuJEPZP8vSCObx9kN1KZsgiqwok7JbmfjeNs7bqgf3Il5P6lG8qujTVYNPzlu4bEs_dbAGP7TezH8CRjy59Kck6aj3l-Rg0/s320/FOTO+WEB+PMB.jpg" width="320" /></a></div>
<p>SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR'AN (STIQ) AN-NUR telah membuka pendaftaran mahasiswa/i baru Tahun Ajaran 2012 - 2013</p>
<p>Pendaftaran dibagi menjadi 3 gelombang, yaitu: </p>
<ol><li>Gelombang I: 2 April - 31 Mei 2012, Tes masuk: 2 Juni 2012 </li>
<li>Gelombang II: 5 Juni - 5 Juli 2012, Tes masuk: 6 Juli 2012 </li>
<li>Gelonbang III: 9 Juli - 31 Juli 2012, Tes masuk: 1 Agustus 2012</li>
</ol></li>
<p>STIQ An-Nur memberikan beasiswa pendidikan, terbagi dalam 3 kategori, yaitu: </p>
<ol><li>Mahasiswa Hafal al-Qur'an 30 Juz: gratis SPP 4 Semester </li>
<li>Mahasiswa rangking 1 dan 2 di sekolah asal: gratis SPP 2 semester </li>
<li>Pernah menjuarai lomba keislaman minimal tingkat kabupaten: gratis SPP 2 Semester </li>
</ol></li>
<P>Info selengkapnya bisa dibaca di <a href="http://www.stiq.ac.id/html/index.php"target="_blank"/>www.stiq.ac.id</a></p>Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-36175970786395326772008-08-27T02:20:00.003+07:002008-08-27T02:30:07.111+07:00Indahnya Hidup RukunHari ini tadi ada hal yang sangat menarik perhatianku. Saat di Metro Anfaq, pulang dari Madinat Nasr, meluncur menuju Helwan permai, aku dapati hal indah yang sangat terkesan. Duduk di sampingku seorang ibu dengan anak kecil perempuan. Nampaknya seorang ibu ini bukanlah muslimah, soalnya ia tak memakai kerudung dan aku perhatikan di tangannya ada sebuah tato salib khas Mesir. Pada saat itu metro anfaq memang tidak terlalu penuh, tak tau aku, ini agak beda dengan hari-hari biasa, mungkin karena panas menyengat yang beberapa hari ini melanda Kota Kairo sehingga para penduduk enggan untuk keluar rumah.<br /><br />Anak yang di bawa oleh ibu tersebut masih tergolong belia, sekitar berumur lima tahunan. Sembari membaca-baca koran, sang ibu mengajari anaknya tulis menulis bilangan. "Sekarang tulis angka 7, 8 dan 9" celetuk si ibu mengajari anak perempuannya. Lalu si anak pun mengikuti perintah ibunya, dengan menuliskan angka tersebut pada sebuah kertas yang dibawanya. Tapi nampaknya si anak masih belum pandai menuliskan angka bilangan tersebut. Berkali-kali sang ibu berkata kepada anaknya "Gholath (salah)". <br /><br />Pemandangan ini tak pelak menjadi perhatian para penumpang lain, karena seperti diketahui, suara orang Mesir sangatlah keras, walaupun itu ditujukan untuk anaknya sendiri yang duduk tepat disampingnya. Nah dari sinilah pemandangan yang sangat indah terjadi...<br /><br />Duduk di depan ibu dan anak tadi, 4 orang gadis, 2 orang memakai cadar hitam dan 2 orang lagi tidak memakainya, hanya memakai kerudung biasa. 4 gadis tersebut nampaknya muslimah yang taat, itu terlihat dari penampilan baju dan tingkah lakunya. Tapi yang menarik adalah, 4 wanita muslimah tadi tak canggung sama sekali untuk menyapa ibu dan anak tadi yang merupakan org non muslim, bahkan mereka terlibat dialog yang cukup mesra. Nampaknya 4 gadis muslimah tadi melihat si ibu non muslim agak tergesa2 dalam mengajari anaknya menulis bilangan, dan itu terbukti dengan menangisnya si anak setelah agak dibentak oleh si ibu. <br /><br />4 gadis muslimah tadi berdialog dengan sang ibu dan berusaha menenangkan si anak supaya berhenti menangis. Percakapan antara kedua belah pihak terlihat sangat harmonis, penuh rasa toleransi dan kerukunan, tak terlihat sama sekali dalam dialog tersebut bahwa mereka berbeda agama, walaupun penampilan dalam hal pakaian terlihat sangat mencolok perbedaannya. Akhirnya si anak berhenti menangis setelah dibujuk oleh 4 gadis muslimah tadi, mereka bilang sedari kecil memang harus belajar giat supaya kelak menjadi orang pandai dan bisa sekolah di universitas seperti kami. <br /><br />begitulah indahnya hidup rukun antar agama di Mesir.... dalam hati kecilku aku bergumam... Subhanallah Ha Hua Dzal Islam..... (inilah Islam sebenarnya)<br /><br />(terjadi di Metro Anfaq/sepur listrik, hari selasa, 26/8/08 sekitar pukul setengah 3 siang)Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-23510846998141319472008-08-24T12:46:00.003+07:002008-08-24T12:54:58.913+07:00ada sebuah lagu dari iwan fals yang patut kita renungkan.<br />lagu ini mengajak kita untuk selalu berkepribadian sosial, peka terhadap keadaan sesama dan menjauhi sikap rakus.<br />mari kita renungkan lagu ini... dan semoga kita tidak termasuk dalam golongan yang disebutkan pada bait kedua dari lagu ini<br /><br />ini sairnya...<br /><br />OPINIKU (by Iwan Fals)<br />Manusia sama saja dengan binatang... selalu perlu makan...<br />namun caranya berbeda dalam memperoleh makanan...<br />binatang tak mempunyai akal dan pikiran...<br />segala cara halalkan demi perut kenyang...<br />binatang tak pernah tau rasa belas kasihan...<br />tidak perduli buruan tertatih berjalan pincang...<br /><br />namun kadang kala... ada manusia seperti binatang...<br />bahkan lebih keji... dari binatang...<br />tampar kiri kanan alasan untuk makan...<br />padahal semua tau dia serba kecukupan...<br />intip kiri kanan lalu uri jatah orang...<br />(tak) peduli sahabat kental kurus kering kelaparan...Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-32052409786292883202008-05-24T17:09:00.005+07:002008-05-24T17:23:41.589+07:00Pelajaran dari Seorang Tukang Sayur<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtv8ZbLmDCwNZxGERSdwVL0AGf0vyfgfzPh4Or_rR4uFEsAJMt8spaxE8t4l2lRrpFin1PJTEUPT5lulg3lJgw-7cZlpuioMh-Qt6MsTE97LGScFSZy2dSergACnRgLPa922bcCBpdxeI/s1600-h/azhar+mosque.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtv8ZbLmDCwNZxGERSdwVL0AGf0vyfgfzPh4Or_rR4uFEsAJMt8spaxE8t4l2lRrpFin1PJTEUPT5lulg3lJgw-7cZlpuioMh-Qt6MsTE97LGScFSZy2dSergACnRgLPa922bcCBpdxeI/s320/azhar+mosque.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5203888030167960178" /></a><br />Pelajaran dari Seorang Tukang Sayur<br /><br />Sudah hampir 2 tahun aku tinggal di sebuah perkampungan yang bernama Zahra Wadihof Propinsi Helwan Egypt. Sejak September 2006 aku boyongan dari Madinat Nasr menuju kota nan jauh di pinggiran Cairo bagian selatan. Suasana yang aman, tenang dan ramah membuatku seakan tambah krasan hidup di Helwan. Suka duka jelas kami rasakan di sini. Hidup bersama hanya segelintir mahasiswa Indonesia sungguh merupakan pengalaman yang tak terhingga.<br /><br />Ada sebuah hal kecil yang menarik di hati dan pantas kita jadikan pelajaran. Selama aku hidup di sini, setiap paginya banyak tukang sayur berseliweran menawarkan dagangannya. perlu diketahui bahwa rumah kami jauh dari pasar dan penduduk setempat bisa dikatakan golongan menengah ke atas, makanya di sini pedagang lebih proaktif memanjakan pembeli. Mereka setiap harinya berkeliling menawarkan barang sambil menanti sahutan dari pihak pembeli memanggilnya. Dengan suara yang sangat lantang mereka menawarkan barang, ada yang menawarkan isy (seperti roti khas arab yang dibuat dari gandum sebagai makanan pokok penduduk Mesir), ada yang menawarkan sayur, ada yang menawarkan buah-buahan, ada yang menawarkan gas elpiji, ada yang berteriak mencari barang2 bekas dan sebagainya. Yang menarik perhatianku dan sering saya amati adalah pedagang sayur. Aku tertarik mengamatinya karena sayur merupakan bahan pokok sehari-hari dan jumlah pedagangnya di sini relatif banyak serta banyak fenomena belakangan ini yang menimpa para pedagang sayur.<br /><span class="fullpost"><br /><br />Sekarang ini, Ada beberapa pedagang sayur yang aku ketahui rutin menjajakan dagangannya. Mereka menyempatkan lewat di depan rumahku setiap harinya. Setiap pedagang sayur tersebut memiliki ciri khasnya tersendiri dalam bekerja, walaupun angkutan yang dipakai oleh mereka semuanya adalah sama, yaitu berupa sebuah gerobak dan ditarik oleh seekor keledai. Ciri khas pedagang sayur ini lah yang aku tertarik untuk mengamatinya. Ada yang bekerja sendirian berkeliling menawarkan sayur dan ini yang banyak terjadi, seorang lelaki berpakaian khas pedesaan Mesir, sambil naik gerobak terbuka berteriak lantang menawarkan sayur. Ada juga yang penjualnya adalah seorang ibu, ia ditemani anak laki2nya berkeliling menawarkan sayur, teriakan mereka adalah bergantian, kadang sang ibu kadang sang anak, walaupun suara sang ibu tidak sekeras si anak, tapi semangatnya sungguh luar biasa. Ada juga yang berkeliling jualan sayur sepasang suami istri, si suami bertugas berteriak dengan lantang menawarkan sayur, sedangkan si istri bertugas melayani pembeli nantinya jika ada seorang pembeli yang menghampiri. Ada juga yang bekerja sekeluarga, dan yang terakhir inilah yang menarik untuk diamati dan dijadikan pelajaran. <br /><br />Sepasang suami istri bekerja dibantu oleh kedua anaknya. Si bapak dan ibu naik gerobak sedangkan kedua anaknya berjalan mengiringi. perlu diketahui di sini bahwa keledai, walaupun dia kuat sekali tapi jalannya sangat lamban, hampir sama dengan jalannya manusia, jadi tak heran jika si kedua anak disuruh berjalan sendiri, tentunya ini untuk mengurangi beban gerobak juga. Setiap dari mereka memiliki tugasnya masing-masing. Sang ayah bertugas berteriak lantang menawarkan sayur, ini kadang dibantu oleh anak laki2nya. Sang ibu bertugas melayani transaksi pembelian, sedangkan kedua anaknya bertugas mengantarkan sayur yang telah dibeli kepada pembelinya. Jadi seorang pembeli tidak perlu turun menghampiri pedagang tersebut, ia cukup melakukan transaksi secara lesan dan tak perlu keluar rumah. Perlu diketahui bahwa model perumahan yang ada di sini adalah model rumah susun atau flat. Satu gedung biasanya ada empat atau lima lantai, setiap lantainya ada 2 flat. dan setiap flat ini memiliki beranda atau balkon yang menghadap ke jalan. Jadi seseorang yang ingin membeli sayur, cukup berteriak di balkon tersebut dan melakukan transaksi secara lesan. <br /><br />begitulah, pembagian tugas yang sedemikian apik guna memudahkan para pembeli. Hal lain yang tak kalah menarik adalah kedisiplinan yang dimiliki pedagang sayur sekeluarga tersebut. Pengamatanku sehari-hari meyakinkan bahwa kedisiplinan mereka sungguh luar biasa. Selama aku di sini, setiap hari mereka pasti lewat depan rumahku sekitar pukul setengah 11 pagi. Mereka tak peduli buruknya cuaca, setiap hari mereka disiplin bekerja. perlu diketahui bahwa di mesir ini jika musim dingin, suhu terendah bisa mencapai 4 drajat Celcius, dan jika musim panas, suhu tertinggi bisa mencapai 42 drajat Celcius. Ketahanan dan kedisiplinan mereka sungguh perlu kita jadikan pelajaran. <br /><br />Hal lain yang menarik dari tukang sayur ini adalah terjaminnya kualitas barang. Memang, pedagang sayur yang ini terkenal menawarkan harga yang lebih mahal daripada para pedagang lain, tapi harga mahal tersebut karena kualitas yang benar2 dijamin. Sayur segar setiap harinya mereka bawa untuk ditawarkan kepada pembeli. Walaupun pembeli tidak melihat sayur tersebut karena mereka tak perlu turun dan tak perlu keluar rumah untuk membelinya, tapi ketika sayur tersebut dihantarkan kepadanya, tak ada yang merasa komplain, karena memang pedagang jujur dan kualitas barang yang dijamin 100 persen. Harga agak mahal yang ditawarkan sumbut dan pas sesuai dengan kualitas barang. <br /><br />Begitulah, sedikitnya ada 4 hal yang menarik dan menjadi ciri khas pedagang sayur yang satu ini. Pertama, keuletan dan ketekunan dalan bekerja. Kedua, kedisiplinan dalam bekerja. Ketiga, kejujuran dan kualitas barang yang terjamin dan keempat, service yang memuaskan bagi pembeli. Keempat hal inilah yang saya catat dalam pengamatan saya terhadap tukang sayur yang satu ini. <br /><br />Hal yang sangat mencengangkan bagiku adalah sekitar satu minggu yang lalu, saya lihat mereka tidak lagi menggunakan gerobak kayu yang ditarik oleh keledai, tapi pedagang sayur ini telah menggunakan sebuah gerobak besi yang ditarik oleh sepeda motor. Subhanallah dalam hati saya, lalu saya teringat dengan hadis Nabi Saw, bahwa Allah lebih menyukai hambanya yang bekerja karas secara tekun dan ulet (Innallaha Yuhibbu Idza 'Amila ar Rajulu an Yutqinahu Au Kama Qola Rasulullah Saw). Itulah peningkatan dahsyat bagi tukang sayur tersebut, sedangkan tukang sayur lain masih setia dengan gerobak keledainya, bahkan ada yang sudah tidak beroperasi lagi, mungkin karena kehabisan modal seiring melambungnya harga barang belakangan ini. <br /><br />Perubahan luar biasa dari tukang sayur tersebut perlu kita jadikan pelajaran. Bahwa kerja keras, disiplin, jujur dan service yang memuaskan adalah senjata utama bagi para pekerja dan itulah yang dianjurkan oleh Islam. dan itu terbukti dengan peningkatan luar biasa, dari gerobak keledai menjadi gerobak motor dan di lain waktu mungkin akan menjadi mobil angkut. Suara lantang yang selalu aku dengar setiap paginya adalah "Amru Ya Uto, Kibir Ya Batotis, Sobah Ya Manufia, Filfil Rumi Ya Filfil, Bita`it Talaghat Ya Khiyar" (maksudnya dia sedang menawarkan tomat, kentang, dedaunan sayur, lombok dan timun). Semoga bermanfaat<br /></span>Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-83841192860195799772008-05-16T20:31:00.007+07:002008-05-17T02:59:18.960+07:00<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRRsnWknyjIQqZePYh1kNPZ_WB7Aor6h8UQQY1OJgvqgDIyrPlwmxrheBst_WjN2RukS1rYJY_2ecy_JI50izx4Z6n1qQ05pWoXGWt6pkw3Cih8CWZZYjRVIt9g4T5AI0XAkEOhzXqTGE/s1600-h/AZHAR2.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRRsnWknyjIQqZePYh1kNPZ_WB7Aor6h8UQQY1OJgvqgDIyrPlwmxrheBst_WjN2RukS1rYJY_2ecy_JI50izx4Z6n1qQ05pWoXGWt6pkw3Cih8CWZZYjRVIt9g4T5AI0XAkEOhzXqTGE/s320/AZHAR2.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5200970102451652322" /></a><br />Mempersiapkan Belajar di Universitas Al-Azhar Mesir<br /><br />Bagi para pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan belajar di Universitas Al-Azhar Mesir, maka bisa mengikuti ujian yang diadakan di Depag. Ada dua pilihan dalam ujian tersebut. Bisa memilih program beasiswa Depag yang nantinya akan mendapat beasiswa dari Azahr secara langsung. Bisa juga memilih program biasa tanpa beasiswa atau istilahnya terjun bebas. Tapi kedua program ini harus melalui mekanisme ujian yang diadakan di Depag. Kedua program tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Program Beasiswa kelebihannya jelas, kita akan mendapat beasiswa langsung dari azhar ketika sudah sampe di Mesir dan ada biaya pemberangkatan tersendiri, jadi kita tak perlu banyak mengeluarkan biaya. Tapi ujian program ini jelas lebih susah dibanding program biasa dan harus menyisihkan banyak saingan. Program beasiswa ini juga memiliki kekurangan bahwa biasanya pemberangkatan menunggu proses selama setahun. Sedangkan program kedua atau terjun bebas maka kalau ujian kita lulus kita bisa langsung berangkat ke Mesir, tapi kocek yang dikeluarkan juga besar, karena harus dengan biaya sendiri dan nantinya di Mesir belum terjamin mendapat beasiswa. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai Ujian depag tersebut bisa di download <A HREF="http://www.ditpertais.net/06/download/kerjasama08/ujian_seleksi_mesir2009.pdf">di sini</A> atau bisa dibuka <A HREF="http://www.ditpertais.net" target="new">di situs ini</A><br /><br />Setelah yakin bahwa kita benar-benar ingin belajar di Al-Azhar Mesir, maka perlu dipersiapkan beberapa hal berikut;<br /><br /><span class="fullpost"><br />1. Usahakan menguasai bahasa Arab dengan baik. perlu diketahui bahwa Mesir adalah salah satu negara Arab, maka bahasa pengantarnya adalah bahasa Arab. Begitu juga dalam sistem belajar, semuanya memakai bahasa Arab. Hal pertama yang harus kita perhatikan jika ingin belajar di Azhar adalah penguasaan yang baik terhadap bahasa Arab. tanpa hal ini kita akan kerepotan sendiri. Oleh sebab itu usahakan sejak di Indonesia kita telah menguasai bahasa Arab, baik untuk memahami teks Arab, maupun menulis dalam bahasa Arab. Masalah Bahasa Arab ini telah dibahas dalam blog ini... silahkan cari dan baca... Sedangkan untuk bahasa pergaulan yang dipakai di Mesir ini bukanlah bahasa buku melainkan bahasa Amiyah (pasaran) mempunyai ciri khasnya tersendiri. Dan anda mengetahuinya secara persis nanti ketka bergaul dengan masyarakat Mesir. Untuk sekedar pengetahuan, bahasa Amiyah Mesir sudah pernah di bahas dalam blog ini, silahkan dicari di arsip dan dibaca.<br /><br />2. Hal lain yang perlu dipersiapkan jika ingin belajar di Azhar adalah hafalan Al-quran. Perlu diketahui bahwa Azhar mewajibkan mahasiswanya untuk menghafal Al-quran. Untuk mahasiwa asing seperti indonesia, hafalan Alquran wajib adalah 2 juz setiap tingkatan atau 2 Juz alquran setiap tahunnya. Walaupun hafalan ini hanya 2 juz setiap tahun, tapi jangan dianggap remeh, banyak diantara mahasiswa di sini yang gagal naik kelas hanya karena tidak hafal 2 Juz tersebut. Oleh sebab itu usahakan sejak di Indonesia kita telah menghafal Alquran dan kalau bisa lagi kita mempersiapkan hafal 8 juz dimulai dari awal Alquran. Ini untuk bekal kita belajar di Azhar selama 4 tahun. Hafalan ini akan sangat memnbatu sekali nantinya ketika menghadapi masa ujian. Jika kita telah hafal jatah Alquran tersebut maka kita bisa berkonsentrasi untuk belajar materi lain.<br /><br />3. Hal lain yang sangat perlu mendapat perhatian bagi teman2 baru yang akan melanjutkan belajar di Mesir adalah mempersiapkan mental dan melatih kesabaran. Jangan belajar di Mesir ini enak, administrasi di Mesir tidak bisa dikatakan baik, semua penuh dengan kesemrawutan dan nantinya anda akan merasakannya sendiri. Maka jika memang ingin belajar di Mesir, persiapkan mental dan latih juga kesabaran sehingga nantinya ketika sampai di Mesir ini tidak kaget dan tidak kecewa serta tidak terlalu menggerutu ketika nantinya menghadapi kesemrawutan yang ada di Mesir. <br />Mengenai perilaku orang Mesir telah dibahas dalam blog ini. silahkan dicari dan dibaca....<br /><br />Ketiga hal tersebut adalah hal penting yang bersifat non materi yang perlu dipersiapkan sejak dini. Adapun hal lain yang bersifat materi, silahkan mempersiapkannya masing-masing berdasarkan kemampuan materinya. Bagi yang mengikuti <br />program beasiswa Depag mungkin tidak terlalu banyak biaya yang perlu dipersiapkan karena nantinya dia di Mesir telah ada jatah beasiswa setiap bulannya, dan bagi dia telah disediakan asrama milik Universitas Azhar. Tapi perlu diketahui bahwa beasiswa yang diterima dari Azhar setiap bulannya ini, untuk sekarang ini dapat dikatakan sangat sedikit. Dan tak cukup lagi untuk membiayai hidup setiap bulan. Beasiswa tersebut, bagi yang tidak tinggal di asrama adalah sebesar 160 pond Mesir dan itu tak cukup lagi untuk hidup sebulan. Ini seiring dengan keadaan Mesir yang dilanda krisis, semua barang2 naik. Sedangkan bagi yang tinggal di asrama, maka ada jatah makan dan setiap bulannya ia mendapat beasiswa sekitar 95 pond Mesir. <br /><br />Sedangkan bagi mahasiswa non beasiswa atau terjun bebas, maka sebaiknya mempersiapkan saku berlebih, sebagai modal awal hidup di Mesir. Perlu diketahui bahwa harga kos sekarang mahal, biaya hidup juga mahal dan anda belum terjamin beasiswa di sini. Memang benar banyak nantinya yayasan2 yang ngasih beasiswa, tapi ini biasanya setelah melihat hasil ujian kita. Jika hasil ujiannya baik maka kemungkinan untuk mendapat beasiswa juga besar. Dan ini akan kita ketahui setelah hasil ujian turun, dan itu memerlukan waktu setahun. Maka bagi yang terjun bebas harus mempersiapkan saku minimal untuk hidup setahun. <br /><br />Standar kebutuhan mahasiswa selama sebulan berbeda-beda, tapi berdasarkan apa yang dialami penulis selama ini, untuk sekarang ini kita memerlukan uang sekitar USD 75 untuk setiap bulannya. Itu adalah angka standar bagi mahasiswa yang tidak mempunyai beasiswa. Tapi angka ini hanya berlaku bagi cowok, sedangkan untuk cewek biasanya angka ini tidaklah cukup karena tau sendiri kebutuhan cewek berlebih dari pada cowok hehe... Tapi kalau kita mau benar2 hidup sederhana di Mesir, Insya Allah angka USD 50 cukup untuk hidup sebulan, tapi ya.. itu ngepres banget.. hehe<br /><br />Peralatan lain semacam alat mandi, dapur, cuci dan sebagainya, tidak usah dibawa dari Indonesia, karena di Mesir ini insya Alloh telah ada semua. Yang paling penting untuk dibawa adalah oleh2 khas atau makanan khas indo karena teman2 lama di Mesir ini biasanya kalau datang masa mahasiswa baru, yang dilirik pertama adalah oleh2 khas dari indo hehe ... (canda aja..)<br /><br />Perlu diperhatikan juga bagi cewek, sebaiknya mempersiapkan pakaian dari indonesia. Bawalah pakaian yang cukup dari Indonesia karena postur cewek Mesir berbeda dengan postur cewek Indo. Jadi nantinya anda kesulitan untuk mencari pakaian yang cocok untuk postur tubuh anda. <br /><br />Yang paling penting bagi mahasiswa baru adalah yakinkan diri anda untuk belajar di Mesir. Mesir ini adalah gudangnya ilmu keislaman, tekunlah dalam belajar dan bersungguh-sungguhlah dalam menuntut ilmu. Jangan biarkan anda terlena dengan kehidupan di Mesir, sebab anda akan rugi nantinya... jika sudah di mesir ternyata tidak mendapatkan apa2... Semoga Bermanfaat<br /></span>Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-35953313378700327182008-05-09T23:31:00.005+07:002008-05-11T07:57:37.370+07:00Mengamati Perilaku Orang Mesir<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtXRn_v2NZtLE3YCtH0vY2clrFbKQpVB4jnGfNxPry2ZRQ3zSv6d3eGJuNS6wi3rWK098BkI49tmJcuN0V2DAEvr8CYY9FNx1PkgAxrQC2hykb2yp9sEulF31fgKt8PWPrY5_w802JAE0/s1600-h/F02B0036.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5198417583060752946" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtXRn_v2NZtLE3YCtH0vY2clrFbKQpVB4jnGfNxPry2ZRQ3zSv6d3eGJuNS6wi3rWK098BkI49tmJcuN0V2DAEvr8CYY9FNx1PkgAxrQC2hykb2yp9sEulF31fgKt8PWPrY5_w802JAE0/s320/F02B0036.JPG" border="0" /></a><br />Mengamati Perilaku Orang Mesir<br /><br />Selama beberapa tahun hidup di Mesir, kita bisa mencermati perilaku dan kebiasaan masyarakatnya. Hidup berdampingan dengan mereka, merupakan suatu pengalaman tersendiri yang patut kita apresiasi, karena hal itu hanya bisa kita peroleh di Mesir dan tak bisa kita dapatkan di Negara lain. Sebagaimana hal lumrah, bahwa susah dan senang pasti kita rasakan. Tapi semua itu akan terasa nikmat jika kita cermati dan selanjutnya kita ambil pelajaran. Yang baik kita ambil, dan yang buruk kita tinggalkan. Mari kita mencermati perilaku orang Mesir sehari-hari.<br /><br />Secara umum Mesir termasuk negara gurun, sebagian besar daerahnya masih merupakan gurun pasir yang tak tandus. Daerah yang menjadi sentra kehidupan di Mesir adalah daerah sekitar sungai nil. Sedangkan daerah gurun tersebut hanya berpenghuni segelintir orang. Walaupun demikian Mesir termasuk negara padat penduduk. Secara geografis daratan Mesir tidak sebesar pulau kalimantan, tapi penduduk mesir sangatlah padat, yaitu sekitar 70 juta orang.<br /><span class="fullpost"><br /><br />Mesir sendiri mempunyai 4 musim; musim Panas, dilanjutkan musim gugur, lalu musim dingin dan dilanjutkan dengan musim semi. Begitulah setiap tahunnya musim di mesir bersiklus. pada musim panas suhu udara tertinggi bisa mencapai 42 drajat Celcius, sedangkan pada musim dingin, suhu terendah bisa mencapai 5 drajat Celcius.<br /><br />Secara umum watak orang mesir adalah keras, mungkin ini dipicu juga dengan lingkungan yang memang beriklim keras. Bentak-membentak sudah menjadi kebiasaan masyarakatnya, bahkan dalam bicara sehari-hari pun nada yang digunakan sangatlah tinggi. Maka jangan heran jika teriakan keras sering kita dengar di bumi mesir ini.<br /><br />Hal lain yang menjadi ciri khas watak orang mesir adalah suka mujamalah (basa basi). Hal ini sudah menjadi hal lumrah, untuk mengawali sebuah pembicaraan, apalagi kalau sudah lama tidak bertemu, mujamalahnya bisa sampai seperempat jam. Ketika bertemu seorang teman, biasanya orang mesir mengucapkan salam, lalu jabat tangan dan saling berpelukan, lalu terjadilah mujamalah. Tapi hal tersebut hanya dilakukan oleh sesama jenis, pria dengan pria atau wanita dengan wanita. Sedangkan pergaulan antar lain jenis dapat dikatakan sangatlah kurang, bahkan masih banyak diantara masyarakat mesir yang menganggap bahwa pergaulan tersebut adalah tabu.<br /><br />Orang mesir juga termasuk orang yang suka sekali di puji. dan ini menjadi bumbu dalam mujamalah. Apalagi jika pujian tersebut dikatakan oleh warga asing, maka mereka akan sangat senang, bahkan kadang hati mereka luluh hanya karena pujian tersebut. Oleh sebab itu jika kita menginginkan sesuatu dari orang mesir, dan ini biasanya ketika menawar harga, maka lakukanlah mujamalah dengan mereka, banyaklah memuji mereka, tunjukkan bahwa kita tidak ada apa2nya dibanding mereka, dengan begitu biasanya hati mereka akan luluh dan menyetujui apa yang kita inginkan.<br /><br />Sebagaimana masyarakat manapun, perilaku baik dan buruk akan kita temukan, begitu juga di bumi mesir ini. Sebagian dari penduduk mesir ada yang berperilaku baik, bahkan sangatlah baik, ia tak segan-segan membantu orang lain, baik yang berupa materi ataupun non materi. Ini terbukti bahwa kadang kita yang berstatus pelajar ini, ketika berada ditempat umum atau di masjid, kadang tahu-tahu kita dipanggil oleh orang mesir, lalu berkenalan dan bertanya ini dan itu, lalu terakhir tak taunya kita dikasih uang sama yang memanggil tersebut. Demikian juga sebaliknya, ada diantara orang mesir yang berperilaku buruk, bahkan sangatlah buruk. ada diantara mereka yang suka sewenang-wenang dengan warga asing, terutama kita warga indonesia. Karena postur kita yang kecil dan kadang kurang pandai berbahasa amiyah, maka mereka anggap bahwa kita itu lemah, lalu seenaknya saja memperlakukan kita. Ini sering terjadi di urusan admisitrasi dan di pasar-pasar. Di urusan administrasi, seenaknya saja mereka bilang bahwa jam aktif telah habis dan dilanjutkan besok, padahal sebenarnya tidak. Sedangkan di pasar kadang kita temukan pedagang yang seenaknya saja bermain harga, mereka seenaknya saja meninggikan harga padahal sebenarnya tidak segitu. Maka bagi kita warga asing harus berhati-hati dan banyak bersabar.<br /><br />Berikut ini beberapa hal umum yang dapat kita jumpai di mesir ini, baik yang bersifat positif maupun yang negatif;<br /><br />POSITIF<br />1. Termasuk hal positif yang dapat kita cermati di mesir ini adalah, penduduk mesir masih menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. solat berjamaah masih sering dilakukan oleh masyarakat mesir, masjid-masjid masih banyak terisi jamaah. bahkan orang yang bekerja berat pun, semisal bengkel atau warung makan serta pedagang, masih sering kita lihat menghentikan aktifitasnya ketika iqomat solat telah dikumandangkan. ketika mendengar iqomah azan, mereka bergegas pergi ke mesjid untuk melakukan solat jamaah.<br /><br />selain itu menutup aurat masih sangat terjaga dimesir ini. bagi kaum pria, pakaian yang sering dipakai adalah jubah atau celana panjang. sangat jarang sekali kita temukan seorang pria yang yang mengenakan celana pendek ditempat2 umum. begitu juga bagi kaum wanita, kebanyakan mereka masih mengenakan kerudung, bahkan masih banyak kita temukan yang mengenakan cadar. sangat jarang sekali kita temukan seorang wanita mengenakan rok pendek.<br /><br />kebiasaan lain yang merupakan nilai islam dan masih dipegang erat oleh penduduk mesir adalah membaca alquran dan berzikir ditempat-tempat umum. banyak kita temukan, baik itu di terminal atau di bis kota atau di kereta api listrik ataupun ditoko2, beberapa orang yang membawa tasbih sembari berzikir kepada Allah. sebagian mereka juga masih banyak yang mempergunakan masa menunggu dengan membaca alquran. dan ini merupakan hal biasa yang terlihat sehari-hari.<br /><br />selain itu mengucapkan salam ketika bertemu masih seringkali kita dapatkan, baik itu dilakukan oleh orang yang saling kenal maupun tidak. sering ketika berpapasan di jalan, mereka mengucapkan salam kepada kita.<br /><br />2. termasuk hal positif adalah bahwa orang mesir termasuk orang yang suka membantu, baik yang berupa materi atau non materi. ketika kita tersesat di jalan misalnya, lalu kita bertanya, maka mereka tak sungkan-sungkan untuk memberi informasi, bahkan mereka tak tak segan untuk mengantarkan kita untuk sampai ke tujuan. tapi yang patut diperhatikan adalah bahwa orang mesir kadang sok tau. semangat mereka untuk membantu sangatlah besar, tapi kadang tak disertai informasi yang valid. maka jangan heran jika kadang informasi yang kita terima ketika kita tanya ke orang mesir ternyata salah.<br /><br />bantuan yang bersifat materi juga masih banyak kita temukan, terutama bantuan makanan. masih banyak kita temukan dimasjid-masjid tertentu menyediakan makan gratis setiap harinya, tapi menunya juga seadanya. masih banyak juga kita temukan, terutama di hari jumat, beberapa orang yang membawa beberapa kantung makanan lalu dibagi-bagikan di mesjid menjelang solat jumat. bantuan yang berupa makanan atau sembako ini akan lebih banyak kita temukan di bulan ramadan. pada bulan tersebut banyak sekali bantuan sembako yang diberikan oleh orang mesir. masih banyak juga kita temukan tempat2 yang menyediakan buka bersama gratis, baik itu di masjid-masjid ataupun di tempat umum lainnya. tempat buka bersama gratis ini lazim disebut "Maidatur Rahman".<br /><br />3. termasuk hal positif lain yang dimiliki orang mesir adalah mereka malu sekali untuk berbuat jahat. alih-alih berbuat jahat, berbuat aib saja orang mesir merasa sangat malu. jika mereka diingatkan bahwa perbuatannya adalah aib maka ia akan sangat malu dan sadar untuk tidak mengulanginya. contoh kecil dari hal ini adalah ketika berada di bis kota. setiap orang akan membayar karcis tanpa harus disuruh, jarang sekali kita temukan mereka yang secara sengaraj tidak membayar. perlu diketahui bahwa bis kota yang ada dimesir, kondekturnya berada ditempat paling belakang dekat pintu samping belakang bis. dan kondektur ini hanya berkeliling sekali saja ketika keluar dari terminal. lalu setelah itu ia duduk manis ditempat yang telah disediakan. jadi bila ada penumpang naik dari pintu depan dan ingin membayar karcis, maka ia sendiri yang harus jalan ke arah kondektur atau minta bantuan orang untuk menyampaikannya. bahkan masih ada bis kota yang bentuknya mini, yang sama sekali tidak berkondektur. uang karcis dibayarkan kepada sopir secara langsung. hal demikian ini sebenarnya rawan akan kecurangan penumpang untuk tidak membayar, karena bis kota yang ada di mesir pasti penuh sesak oleh penumpang. tapi ternyata kecurangan tersebut sangatlah jarang terjadi. ketika kondektur atau sopir bilang untuk membayar, maka semuanya akan mematuhi dan membayar karcis.<br /><br />contoh lain dari hal ini adalah ketika berdesak-desakan di dalam bis kota. seorang pria akan sangat malu ketika ia ingatkan oleh wanita bahwa dia menyenggolnya. maka ketika berdesak-desakan di bis seorang wanita pasti menang, karena si pria pasti memberi ruang kepadanya.<br /><br />4. hal positif lain yang dipunyai penduduk mesir adalah kepekaan sosial yang sangat tinggi. kepekaan ini terbukti ketika menolong seseorang. jika terdengar teriakan minta tolong, maka serentak orang-orang akan datang berkerumun untuk melihat apa yang terjadi lalu memberikan pertolongan. begitu juga ketika melihat kecelakaan, dengan spontan semua kendaraan akan berhenti dan melihat apa yang terjadi kemudian menolong. ini juga berlaku ketika melihat ada pertengkaran. semua orang pasti datang untuk melerainya.<br /><br />5. penduduk mesir juga terkenal dengan nasionalisme yang tinggi. walaupun yang terjadi dimesir sebenarnya tidak menggembirakan tapi mereka masih bangga dengan negaranya. mereka sering menyebut mesir dengan "Ummu ad Dunya" dan suka membanggakannya dihadapan warga asing.<br /><br />6. orang mesir juga terkenal sangat teguh pendirian. apa yang menurutnya benar, maka akan ia pertahankan, apapun yang terjadi. tapi hal ini juga kadang berbuah negatif, jika yang dipertentangkan adalah hal sepele. karena sikap teguh pendirian yang berbau negatif, seorang mesir mudah sekali tersinggung jika prinsip dia diganggu orang lain. maka jangan heran jika orang mesir sering terlihat adu mulut hanya karena hal sepele.<br /><br />7. termasuk hal positif yang dipunyai masyarakat mesir adalah masih menganggap banyak hal tabu untuk dilakukan, dan hal tabu tersebut merupakan aib atau hal yang merusak kehormatan jika dilakukan. hal-hal tabu tersebut jika dilakukan oleh seseorang, lalu ada yang mengingatkan, maka ia akan sangat malu dan berhenti melakukannya. termasuk hal-hal tabu dimesir adalah; melihat orang yang sedang makan, duduk jongkok ditepi jalan, seorang pria memegang pantat pria lain, bersenggolan lain jenis yang bukan mahrom, pria berjalan dibelakang wanita dan sebagainya.<br /><br />ini semua termasuk hal positif yang sebaiknya kita ambil pelajaran, dan sebisa mungkin kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.<br />Sedangkan hal-hal negatif yang dapat kita temukan di mesir ini antara lain;<br /><br />1. kurang bisa menepati janji. orang mesir sering tidak menepati janji, jika ia mengatakan akan datang besok misalnya, maka belum tentu itu ditepati dan itu sudah menjadi hal lumrah di mesir, maka bagi yang masih baru di mesir harap memperhatikan hal ini, jangan terlalu mengharap dari orang mesir, karena janji dia sering kali hanyalah sekedar basa basi.<br />orang mesir juga sering mengatakan tentang waktu seenaknya saja. misalnya kita sedang menuju warung, lalu ternyata makanan yang kita inginkan belum tersaji, lalu kita bertanya kepada pemiliknya, kapan makanan itu siap. lalu dijawab 10 menit lagi misalnya. jangan dikira ia akan tepat 10 menit, bisa jadi itu setengah jam bahkan sampe satu jam. dalam kamus pergaulan mesir, masalah waktu sangatlah tidak karuan, jarang sekali yang tepat waktu. kata "tsawani" (detik) dalam pergaulan mesir berarti menit. 10 menit misalnya, bisa molor sampe setengah jam. seperempat jam misalnya, bisa molor sampe satu jam. 1 jam misalnya, bisa molor sampe 3 jam dan seterusnya. tidak ada kejelasan pasti dalam waktu dalam pergaulan mesir. dan hal tersebut sudah lumrah di sini, jarang ada komplain dari orang lain karena semuanya sudah tau dan melakukan hal yang sama. maka bagi pelajar asing hal ini patut diperhatikan supaya nantinya tidak kecewa ketika dipaksa menunggu oleh orang mesir.<br /><br />2. hal negatif lain yang kita temukan bahwa orang mesir susah sekali diatur. orang mesir susah untuk diajak disiplin dan susah untuk mentaati peraturan. mereka lebih suka berjalan seenaknya sendiri. ini terbukti dengan admisistrasi yang tidak karuan, suka menyelak ketika harus antri, suka menyerobot hak orang lain dan sebagainya. bukti kongkret dari hal ini adalah banyaknya rambu2 jalan yang tidak berfungsi. setiap perempatan jalan harus diatur oleh polisi, tidak bisa hanya mengandalkan rambu2 lalu lintas. rambu2nya ada dan terpasang tapi tidak ada yang mematuhinya. jika tidak diatur oleh polisi maka bisa jadi kesemrawutan yang terlihat, karena semua pengendara ingin jalan duluan.<br /><br />3. hal negatif lain dari orang mesir adalah kurang peduli kebersihan. masih banyak kita lihat sampah berceceran dimana-mana, walaupun telah disediakan tempat sampah.<br /><br />4. selain itu orang mesir terkenal banyak bicara. hal sepele saja bisa diperdebatkan panjang sekali, sampai kita bosan mendengarnya. sekali orang mesir bicara, maka akan susah untuk berhenti, pembicaraan akan melebar tidak jelas arahnya.<br /><br />5. terakhir, hal negatif yang msih banyak kita lihat adalah bangun siang. coba anda pagi2 berjalan-jalan, maka kesunyian lah yang akan anda dapatkan. pasar dan toko2 biasanya baru buka sekitar jam 11 siang. begitulah yang terjadi di mesir.<br /><br />Hal-hal negatif ini janganlah kita tiru, dan sebisa mungkin kita tinggalkan.<br />Bagi yang masih baru di mesir, maka persiapkanlah mental dan kesabaran, karena banyak nantinya kesemrawutan yang akan anda dapatkan. akan tetapi jika kita bisa mengambil hikmah darinya maka sesungguhnya perilaku orang mesir sangatlah menarik dan patut kita apresiasi. ini juga bisa menjadi latihan kita untuk melatih kesabaran dan kedewasaan kita untuk berbuat. selanjutnya mesir sungguhlah merupakan wahana belajar mengarungi pahitnya kehidupan. Semoga bermanfaat.<br /></span>Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com21tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-83184735712582972112008-05-02T03:10:00.006+07:002008-05-16T04:19:33.558+07:00Kaitan Antara Iman dan Berbuat Baik<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2zYjEn9Ql2rZSzI7DdXilbr8b5wmKiChg_cxPRt0dYEauiXOk1rpB4nbCSsS-NWDswQtSaKpgK6A-yYWUvTraikVNhI1N_vSjJWygWtYNepEAW4Jcim2QK6xTGRH6ZvUSn5x7YG8NRzM/s1600-h/mesjid+buuts.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2zYjEn9Ql2rZSzI7DdXilbr8b5wmKiChg_cxPRt0dYEauiXOk1rpB4nbCSsS-NWDswQtSaKpgK6A-yYWUvTraikVNhI1N_vSjJWygWtYNepEAW4Jcim2QK6xTGRH6ZvUSn5x7YG8NRzM/s320/mesjid+buuts.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5200716776690599634" /></a><br />Kaitan Antara Iman dan Berbuat Baik<br /><br />Dua hal tersebut merupakan sesuatu yang berkaitan erat. Antara satu dengan yang lain akan saling melengkapi, jika ditinggalkan salah satunya maka yang terjadi adalah kepincangan. Sebuah keimanan harus dibuktikan dengan perbuatan baik, begitu juga perbuatan baik tak bisa berjalan dengan baik jika tak didasari dengan keimanan. Keimanan tanpa berbuat baik bagaikan minyak tanpa api, tak berguna sama sekali, sedangkan kebaikan tanpa keimanan adalah sebaliknya, bagaikan api tanpa minyak, kurang bisa menyala dengan baik. <br /><br />Keimanan tanpa berbuat baik adalah suatu kebohongan, sedangkan kebaikan tanpa keimanan adalah suatu kepincangan. Iman tanpa amal adalah dusta, amal tanpa iman sangatlah rapuh. Oleh sebab itu dalam Al-Quran akan banyak kita temukan bahwa Iman selalu bergandengan dengan berbuat baik (Amanu Wa 'Amilus Sholihat)<br /><span class="fullpost"><br />Bukti dari keimanan seseorang adalah kebaikan yang ia perbuat. Seseorang bisa saja mengaku bahwa dirinya beriman, tapi hanya perbuatannya lah yang akan membuktikannya. Jika perbuatannya sehari-hari adalah kebaikan maka orang tersebut telah jujur dengan keimanannya. Tetapi jika yang terlihat adalah kebalikannya, perbuatannya sehari-hari tak ada kebaikan sedikitpun, maka sebenarnya ia telah berdusta dengan keimanannya. Jika ada seseorang yang mengaku beragama islam misalnya, tapi dalam kesehariannya ia sering menyakiti orang, suka berbuat zalim, tak pernah sholat, tak pernah bersedekah, tak suka menolong dsb, maka keimanannya tersebut perlu dipertanyakan. Jika anda termasuk orang yang demikian maka sadarlah, perbaruilah keimananmu, karena yang demikian itu tak bisa dikatakan beriman.<br /><br />Keimanan yang tidak dibuktikan dengan amalan, sama sekali tidak bermanfaat. Tak ada faedah yang bisa diambil dari keimanan tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa keimanan tak tertancap kuat dalam dada, hanya keluar dari mulut saja tanpa mengakar di hati. Bahkan hal tersebut bisa dikategorikan kemunafikan, karena ada kebohongan di dalamnya, apa diperbuat tidak sesuai dengan apa yang dikatakan. Seseorang yang telah mengaku iman dan beragama Islam, secara tidak langsung ia telah mengakui islam sebagai tuntunan dan siap melaksanakan tuntunan tersebut. Lalu jika ternyata apa dilakukannya tidak sesuai dengan tuntunan tersebut maka ia berarti berbohong. Orang yang demikian ini, oleh Al-Quran, disamakan dengan orang yang kafir (lihat QS. Al-An'am : 158) <br /><br />Berbuat baik maknanya sangatlah luas, tidak hanya yang berhubungan dengan ibadah murni semisal sholat, puasa dan haji, tapi juga yang berhubungan dengan sesama manusia seperti sopan santun, suka menolong, suka bersedekah dsb, bahkan mencakup mahluk lain selain manusia semisal hewan tumbuhan. Pada semua itu kita bisa berbuat baik. Seseorang yang disiplin, tepat waktu, menepati janji, sungguh-sungguh dalam bekerja, juga termasuk berbuat baik. Kiranya setiap dari kita bisa menilai sendiri, maka yang termasuk baik dan mana yang tidak. <br /><br />Kebaikan ini akan berjalan dengan baik jika disertai keimanan. Memang benar, tanpa berislam pun kadang kebaikan itu bisa berjalan, tapi kalau disertai dengan keimanan Islam, maka jauh akan lebih baik. Kebaikan yang dilakukan oleh seorang atheis misalnya, kebaikannya sangatlah rapuh dan mungkin hanya kepentingan materi yang dikejar. Jika materi tersebut hilang maka hilang juga kebaikannya. Berbeda halnya dengan seorang yang beriman dan berislam, tidak hanya materi yang dikejar, tapi mencakup hal lain yang lebih agung dari pada hanya sekedar materi. <br /><br />Seorang yang beriman memiliki spirit yang luar biasa yang tak dapat ditaklukkan oleh materi. Keyakinannya bahwa ia memiliki Tuhan Maha Mengetaui segala hal, Tuhan Yang Maha Adil, Tuhan yang pasti akan membalas setiap perbuatannya, membuatnya selalu ingin berbuat baik. Semangat inilah yang mendasari seorang yang beriman untuk berbuat baik. Dan semangat ini tak akan pudar karena Tuhan Maha abadi, beda dengan materi yang sewaktu-waktu bisa sirna. Bahkan jika keimananya sangatlah kokoh dan begitu kuatnya, ia sama sekali tak melirik lagi kepada materi. Contoh nyata bagi yang terakhir ini adalah pribadi Nabi Saw. Beliau adalah sosok manusia yang selalu haus akan kebaikan, semua yang dilakukannya adalah kebaikan, tak satupun dari perbuatannya yang melenceng dari kebaikan, walaupun demikian beliau tetap sederhana, beliau bukan orang yang haus materi, beliau bukan orang yang bergelimang harta bahkan beliau lebih menyukai sehari lapar dan sehar kenyang. Dan beliau adalah panutan serta tauladan bagi kita semua.<br /><br />Begitulah, kebaikan akan berjalan dengan baik, jika didasari oleh keimanan, tentunya keimanan yang benar terhadap islam. Manfaat dari kebaikan tersebut akan banyak diperoleh hanya bagi orang yang beriman. Kebaikan yang berupa rajin bekerja misalnya, jika dilakukan oleh orang yang tak beriman, maka manfaatnya hanyalah materi, dan materi ini sama sekali tidak kekal, sewaktu-waktu bisa sirna dalam sekejap. Sedangkan jika dilakukan oleh orang yang beriman, maka manfaatnya lebih dari itu, selain mendapatkan materi, ia juga mendapatkan pahala karena Islam menyuruh untuk itu, dan jika telah disuruh oleh Islam maka ada pahalanya. Selain itu, seorang yang beriman ketika berbuat kebaikan akan memperoleh kedamaian dan kebahagiaan karena dia telah mematuhi ajaran agamanya, dan seorang yang beriman biasanya akan berbahagia ketika mengikuti tuntunan agamanya. <br /><br />Hal tersebut menjadi ciri tersendiri bagi seorang yang beriman dengan benar. Dengan kata lain seorang yang beriman dengan benar, akan selalu senang dan berbahagia setelah melakukan kebaikan. Maka salah satu cara untuk mengukur keimanan kita, adalah dengan cara berbuat baik. Jika kita merasa senang setelah berbuat baik, maka bisa dikatakan bahwa keimanan kita adalah benar. Wallahu A'lam.<br /></span>Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-7346445027861479762008-04-21T21:46:00.002+07:002008-05-16T04:24:27.412+07:00SEKILAS TENTANG KAEDAH AMIYAH MESIR<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgamPwzDJ0wDwh2-uUyMkk-gtbkx0nN4T0P8AqJXNrQ3Xy48w-YZRunckNxXmmrOcBheaaaFcZo4Efdxk2oTPXq3IUn6mqZT6w8ArmitGFKcBu7AfZeYzk8ARMx0S5qUV9P62EFCIOuD0s/s1600-h/DSC00264.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgamPwzDJ0wDwh2-uUyMkk-gtbkx0nN4T0P8AqJXNrQ3Xy48w-YZRunckNxXmmrOcBheaaaFcZo4Efdxk2oTPXq3IUn6mqZT6w8ArmitGFKcBu7AfZeYzk8ARMx0S5qUV9P62EFCIOuD0s/s320/DSC00264.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5191712225276140402" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">SEKILAS TENTANG KAEDAH AMIYAH MESIR<br /><br />dapat dikatakan memang bahasa amiyah mesir telah jauh dari bahasa Arab baku. banyak memang kaedah-kaedah yang telah diselewengkan, bahkan kalau kita hanya tahu bahasa amiyah belum tentu kita tahu bahasa baku. bahasa amiyah biasa digunakan dalam pergaulan sehari-hari, maka kaedahnya juga tidak terlalu rumit, asalkan kita rajin bergaul dengan penduduk setempat, maka akan mudah bagi kita untuk menguasainya. sebagaimana bahasa gaul indonesia, yang akan mudah dipahami jika kita banyak bergaul dengan penduduk asli indonesia.<br /><br />walaupun demikian bahasa amiyah tetap berasal dari bahasa baku. dan antara keduanya tetap mempunyai hubungan yang erat. contoh kecil, dalam bahasa arab baku kata ganti laki-laki dan perempuan adalah berbeda, begitu juga dalam bahasa amiyah, pemakaian kata ganti tersebut juga berbeda. maka untuk bisa menguasai bahasa amiyah dengan baik, perlu juga diketahui kaedah bahasa arab baku. jika kita telah paham kaedah arab baku, nantinya akan lebih mudah bagi kita menguasai bahasa amiyah.<br /><br /><span class="fullpost"><br />berikut ini beberapa kaedah umum dalam bahasa amiyah;<br />1. Huruf Qof dibaca Hamzah misalnya; al Qolam (pena) maka dibaca al Alam. tapi kaedah ini tidak berlaku secara mutlak, masih banyak kita temukan huruf Qof yang tetap dibaca Qof, semisal al Quran dan al Qohiroh, keduanya tetap dibaca Q dan tidak berubah menjadi Hamzah.<br /><br />2. Huruf Jim dibaca G, misalnya; al Jawab (surat) maka dibaca al Gawab. untuk kaedah ini mesir dibagi menjadi dua wilayah. wilayah pertama adalah wilayah lembah atau delta sungai nil yang meliputi kebanyakan daerah utara mesir. untuk wilayah tersebut Huruf Jim dibaca G. wilayah kedua adalah wilayah pegunungan yang lazim disebut Sho'id, meliputi daerah bagian selatan mesir, seperti aswan dan asyut. pada wilayah ini huruf Jim dibaca Qof seperti kata Yaqulu (dia berkata) maka amiyahnya Bigulu.<br /><br />3. huruf Tsa` dibaca Ta` seperti kata Tsalatsah (tiga) maka dibaca Talatah<br /><br />4. huruf Dzo` dibaca Dhod seperti kata an Nadzofah (kebersihan) maka dibaca an Naddhofah<br /><br />5. Huruf Shod dibaca agak mendekati huruf Sin, seperti kata al Bashol (bawang merah) maka dibaca al Basal<br /><br />6. huruf Hamzah dibaca Yak, seperti kata Na`im (org yang tidur) maka dibaca Nayim<br /><br />KAEDAH DALAM KATA KERJA (Positif)<br />1. yang menunjukkan waktu lampau (Madhi) maka biasanya ditambah Kan, misalnya Ana Kan Sakin Hina (saya dulu tinggal di sini).<br /><br />2. yang menunjukkan waktu sekarang (Mudhori' Hal) maka kata kerjanya (fiil Mudhori') biasanya ditambah Huruf Ba` didepannya. misalnya; Aqulu Laka (saya berkata kepadamu) maka amiyahnya Ba`ullaq. jika kata gantinya pertama (saya) maka huruf Ba` nya berharokat fathah. jika kata ganti kedua (kamu) maka huruf Ba` nya berharokat kasroh, semisal Madza Ta'mal (apa yg kamu kerjakan) maka amiyahnya Biti'mil Eih. jika kata gantinya ketiga (dia) maka huruf Ba` dibaca kasroh, semisal Madza Yaqulu Laka (apa yang dia katakan kepadamu) maka amiyahnya Bi`ullaq Eih.<br />catatan: penambahan huruf Ba` didepan fiil tidaklah harus, kadang juga tidak ada penambahan.<br /><br />3. yang menunjukkan waktu akan datang (Mudhori' Mustaqbal) maka biasanya ditambah huruf Ha` didepannya. semisal: Mata Sataji`u (kapan kamu datang) maka amiyahnya Hatigi Imta<br /><br />KAEDAH KATA KERJA (NEGATIF) <br />dalam bahasa amiyah mesir, biasanya ungkapan negatif disamakan dengan larangan, maka kaedahnya juga sama. kaedahnya: ditambah Ma didepan, dan ditambah huruf Syin diakhir kata. semisal Limadza La Taji'u (mengapa kamu tidak datang) maka amiyahnya Ma tigisy Lieh. semisal juga La Taqulu Li Kadza (jangan kamu katakan itu padaku) maka amiyahnya Mat ullisy Kidza.<br />untuk ungkapan negatif bisa juga tidak menggunakan fiil tapi menggunakan isim fail, maka di tambah kata Musy didepan. semisal Ana Ghaoiru Fahim (saya tidak paham) maka amiyahnya Ana Musy Fahim.<br /><br />KATA GANTI (Dhomir)<br />Kata ganti Munfasil.<br />Huwa (dia laki-laki) dibaca Huwwa.<br />Hiya (dia perempuan) dibaca Hiyya. Hum (dia laki-laki jamak) dibaca Humma.<br />Ana (saya) dibaca tetap.<br />Nahnu (kita) dibaca Ehna. Anta (kamu laki-laki) dibaca Enta.<br />Anti (kamu perempuan) dibaca Enti. Antum (kamu laki-laki jamak) dibaca Entu.<br />catatan: kata ganti dua orang semisal huma dan antuma tidak banyak dipakai dalam bahasa amiyah. bisa mereka menggunakan kata ganti jamak. kata ganti perempuan jamak semisal Hunna dan Antunna juga jarang dipakai, biasanya tetap menggunakan Hum atau Antum.<br /><br />Kata ganti Muttashil.<br />kata ganti yang langsung masuk ke fiil sebagai berikut; semisal 'Amiltu (saya berbuat) maka dibaca Amilti.<br />'Amilta (kamu berbuat) maka dibaca 'Amilti juga, tergantung syiyaqul kalamnya.<br />'Amiltum (kamu semua berbuat) maka dibaca 'Amiltu.<br />kata Qolami (pena milikku) maka amiyahnya Alam Bita`i.<br />Qolamuka (pena milikmu) amiyahnya Alamak atau Alam Bita'ak.<br />Qolamukum (pena milikmu jamak) amiyahnya Alamku<br />Qolamuna (pena milik kita) amiyahnya Alamna<br /><br />KATA JAMAK<br />dalam bahasa amiyah, kata jamak bisa menggunakan jamak taksir ataupun jamak mudzakkar salim, bisa juga jamak muannas salim. jika menggunakan jamak mudzakkar salim maka selalu Mansub atau Majrur, semisal Tsalasin (30) Arba'in (40) tak pernah dibaca Talatsun atau Arba'un.<br /><br />KATA TUNJUK (Isyaroh)<br />Hadza (ini lk) amiyahnya Dza<br />Hadzihi (ini pr) amiyahnya Dzi<br />Dzalika (itu) amiyahnya Aho<br />Dzat (itu jamak) amiyahnya Dawwat<br />kata2 inilah yang sering dipakai dalam amiyah mesir, kata selain itu jarang dipakai.<br /><br />KATA MILIK<br />Li (punyaku) amiyahnya Bita'i<br />Lana (punya kita) amiyahnya Bita`na atau Lina<br />Laka (punyamu) amiyahnya Bita`ak<br />Lakum (punya kamu jamak) amiyahnya Bita'ku atau Liku<br />Lahu (punya dia lk) amiyahnya Bita`u<br />Laha (punya dia pr) amiyahnya Bita`ha<br /><br />KATA TEMPAT (Dhorof Makan)<br />Fil Masjid (dalam Masjid), amiyah tetap seperti itu atau Fi Gamik<br />'Inda Masjid (sebelah Masjid), amiyahnya: Andi Gamik<br />Amama al Msjid (depan Masjid), amiyahnya Uddam Gamik<br />Kholfa al Masjid (belakang masjid) amiyahnya Waro Gamik<br />Fauqo al Kursiy (atas kursi) amiyahnya Fuk el Kursiy<br />Tahta al Kursiy (bawah kursi) amiyahnya tetap seperti itu<br />Qorib Min al Masjid (dekat masjid) amiyahnya Urayyib Min Gamik<br />Ba'id Min al Masjid (jauh dari masjid) amiyahnya Bi'id Min Gamik<br />didalam, amiyahnya : Guwwah<br />diluar, amiyahnya: Barroh<br /><br />KATA WAKTU (Dhorof Zaman)<br />Al Ana (sekarang) amiyahnya Dzal Wakti<br />Ba'din (nanti) amiyahny tetap seperti itu<br />Al Yaum (hari ini) amiyahnya Nahar Dza<br />Godan (besok) amiyahnya Bukroh<br />Amsi (kemarin) amiyahnya Imbarih<br />Qobla Amsi (sebelum kemarin) amiyahnya Abla Imbarih<br />Ba'dal God (lusa) amiyahnya Ba'da Bukroh<br /><br />PERTANYAAN (Istifham)<br />Madza (apa) amiyahnya Eih<br />Limadza (mengapa) amiyahnya Leih<br />Kaifa (bagaimana) amiyahnya Izay<br />Mata (kapan) amiyahnya Imta<br />Man (siapa) amiyahnya Min<br />Aina (dimana) amiyahnya Fein<br />Min Aina (darimana) amiyahnya Min Ein<br />Ila Aina (kemana) amiyahnya 'Ala Fein atau Royih Fein<br />Kam (berapa) amiyahnya Kam<br />Madza Turid (apa yang kamu inginkan) amiyahnya 'Awiz Eih<br />Madza Tabhats (apa yang kamu cari) amiyahnya Tiddawar 'Ala Eih<br />Alaisa Kadzalik (bukankah begitu) amiyahnya Musy Kidza Wal Leh<br />Li anna (karena) amiyahnya: 'Asyan atau 'Ala Syan<br /><br />KATA PANGGIL (Nida`)<br />untuk anak2, amiyahnya Yabni (anak lk) atau Yabinti (anak pr) atau Ya wala<br />untuk teman sejawat amiyahnya Ya 'Am atau Ya Rogil atau panggil langsung namanya<br />untuk gadis amiyahnya Ya Anisah<br />untuk yang lebih tua (Lk) amiyahnya Ya Kabten atau Ya Fandem atau Ya Rayis atau Ya Syeh<br />untuk yang lebih tua (pr) amiyahnya Ya Madam atau Ya mama dsb.<br /><br />KATA SAMBUNG (Maushul)<br />kata sambung dalam amiyah mesir yang sering digunakan hanya satu yaitu Elli (yang)<br /><br />beberapa kalimat yang sering kita dengar dari orang mesir dan artinya.<br />Ma`lisy (maaf)<br />Ma Fisy (tak ada)<br />Ma 'Andisy (saya tak punya)<br />Ma Hadsy (tak satupun)<br />Ma Fisy Musykilah (tak apa2)<br />Ma Fisy Hagah (tak ada apa2)<br />Musy 'Arif (saya tak tau)<br />Ma Lak Enta (apa urusanmu?!)<br />Aiwah (ya)<br />Nau' Tani (yang lain) Lon Tani (warna lain) Hagah Taniah (benda yang lain)<br />Kuwais (baik) Helwah (lezat/bagus) Gamil (indah)<br />Musy Kuwais (tidak baik); Musy Syaghol (tak berfungsi); Boiz (rusak); Maksur (pecah); Ma`tu` (putus); Athlan (rusak)<br />'Athsyan (dahaga); Ga'an (lapar); Za'lan (kecewa/marah); Ta'ban (lelah); 'Ayyan (sakit)<br />Awi (sangat); Bil Gad (sungguh2); Wallahi (demi Allah); Akid (yakin); Giddan (sangat)<br /><br />begitulah sedikit mengenai kaedah bahasa amiyah mesir, yang paling penting, jika ingin menguasainya adalah berani bergaul dan tak canggung untuk bertanya. Semoga Bermanfaat.</div><br /></span>Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-52230375236868765522008-04-20T17:12:00.001+07:002008-05-16T04:25:53.929+07:00BERDIALOG DENGAN TAKDIR<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv9IV9MobJ6WNrpJMRqoZ5K1CvcNNX4IRvQq7p7L8jJTbDVx3BjitnR8OoXrZHpU_831tvhGvaesFTGntmYROFIeRoVbp-VZJe2Rz9hkBHeDz78nJZgWxhPBNzhYPmenyM6ZPmd4JPJS4/s1600-h/IMG_0123.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv9IV9MobJ6WNrpJMRqoZ5K1CvcNNX4IRvQq7p7L8jJTbDVx3BjitnR8OoXrZHpU_831tvhGvaesFTGntmYROFIeRoVbp-VZJe2Rz9hkBHeDz78nJZgWxhPBNzhYPmenyM6ZPmd4JPJS4/s320/IMG_0123.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5191269259529100130" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Berdialog Dengan Takdir<br /><br />Agama Islam memiliki keyakinan mengenai takdir. bahwa semua yang terjadi di dunia ini sudah menjadi takdir Allah. baik dan buruk, suka dan duka, indah dan jelek, senang dan gembira, tertawa dan menangis, anugrah dan bencana, semua ini tak terlepas dari Qudrah dan Irodah Allah, sesuai dengan ilmu dan hikmah Allah. dan manusia harus tahu, bahwa ia hanyalah bagian dari mahlukNya yang tak terhingga jumlahnya. segala hal di jagad raya ini, termasuk manusia adalah ciptaanNya. semua hal tersebut adalah kepunyaanNya, dan Dia memiliki kehendak mutlak untuk berkuasa terhadapnya. Allah bebas mutlak melakukan segala hal tanpa batasan sedikitpun, tak ada yang bisa intervensi terhadapnya. jika Dia telah berkehendak, maka terjadilah karena Dia lah satu-satunya Dzat pemilik haqiqi seluruh jagad raya.<br /><br />manusia merupakan mahluk istimewa yang berbeda dengan mahluk lain. manusia memiliki pilihan dan kehendak untuk berbuat. tapi kehendak tersebut sifatnya terbatas. berbeda dengan mahluk lain semisal binatang dan tetumbuhan. binatang dan tumbuhan sama sekali tak memiliki pilihan, ia diciptakan bersifat monoton, tidak dinamis. binatang pemakan daging misalnya, akan terus makan daging dan tak akan makan rumput. begitu pula tumbuhan, pohon pisang misalnya, ia hanya mengasilkan pisang, dan tak mungkin menghasilkan semangka misalnya. mereka berbeda dengan manusia, manusia diberi anugrah akal oleh Allah yang dapat digunakan untuk berpikir, lalu berkehendak dan memilih, selanjutnya berbuat sesuatu. maka dari itu sifat manusia adalah dinamis, tidak monoton seperti hewan. keistimewaan inilah yang menyebabkan manusia diberi gelar kholifah oleh Allah sehingga manusia diberi otoritas untuk mengelola bumi.<br /><br /><span class="fullpost"><br />akan tetapi perlu diingat bahwa anugrah yang diberikan kepada manusia sifatnya terbatas. panca indera manusia misalnya, hanya bisa dipergunakan untuk sesuatu yang bersifat materi, hal-hal immateri tak mampu terjangkau indera manusia. kekuatan dan kehendak manusia pun sifatnya terbatas, sebatas apa yang memang telah digariskan oleh Penciptanya. manusia hanya bisa tinggal di darat, ia tak bisa tinggal di air, tak bisa juga tinggal di udara dan sebagainya. semua keistimewaan yang dimiliki oleh mahluk yang bernama manusia tak terlepas dari qudroh, irodah dan ilmu Allah atau dengan kata lain, walapun manusia memiliki keistimewaan yang berupa pikiran dan kehendak, tapi keistimewaan tersebut tak bisa lepas dari takdir Allah.<br /><br />pengetahuan yang dimiliki manusia pun sifatnya terbatas. tak ada manusia yang mengetahui segala hal, sampai nabi sekalipun. manusia hanya mengetahui sebatas apa yang ia ketahui berdasarkan indera dan akal yang ia miliki. setiap orang memiliki profesinya masing-masing berdasarkan pengetahuan yang ia miliki. tak ada manusia yang menguasai semua keilmuan, biasanya ia hanya mampu menguasai satu bidang yang ia tekuni. seorang dokter misalnya, ia hanya mengetahui keilmuan di bidang kedokteran, ia tak akan bisa menjawab ilmu di bidang pertanian misalnya. oleh sebab itu dikatakan dalam alquran " Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing ".(QS. Al Isra : 84).<br /><br />sebagaimana disebut di atas bahwa segala hal yang terjadi di dunia ini tak lepas dari takdir Allah, maka segalanya berjalan berdasarkan sunnatullah atau hukum sebab akibat yang telah digariskan oleh Allah. setiap tindakan pasti memiliki sebuah implikasi atau akibat. sebagaimana ketika kita lapar lalu makan maka menjadi kenyang. begitu juga kalau kita sudah makan lalu lama tidak makan maka akan lapar lagi, dan seterusnya. segala hal pasti berhubungan sesuai dengan takdir Allah. hal ini juga berlaku pada perbuatan manusia. setiap apa yang dilakukan oleh manusia pasti memiliki akibat yang sesuai dengan apa yang dilakukannya. jika ia berbuat baik, maka akibatnya juga baik, demikian pula sebaliknya, jika ia berbuat jelek maka akibatnya juga jelek dan seterusnya. tapi dari sini perlu ditekankan bahwa hal ini tidak meniadakan pengetahuan dan kehendak Allah. dengan artian bahwa apa yang berjalan di dunia ini yang selalu berhubungan dan berdasarkan sebab akibat akan tetap berada pada ilmu Allah dan kehendakNya. Allah Maha mengetahui segala sesuatu dan Dia maha berkehendak mutlak tanpa batas.<br /><br />maka bagi orang yang beriman kepada Allah, yang meyakini takdirNya, tidak akan merasa heran dengan apa yang terjadi di dunia karena semua itu tidak luput dari takdirNya, dan sekali-kali Allah tak akan berbuat Dzalim. semuanya berjalan berdasarkan hikmahNya dan Allah Maha Adil lagi Maha penyayang. Allah maha adil terhadap hambaNya, apa yang telah dilakukan manusia pasti akan mendapat balasan yang setimpal. Allah maha penyayang terhadap hambaNya, semua manusia diberi anugrah hidup, baik yang iman kepadaNya maupun yang kafir kepadaNya. sungguh kasih sayang Allah terhadap manusia sangatlah besar. Allah memberikan petunjuk kepada manusia dengan mengutus Rasul dan diturunkannya Alquran. petunjuk tersebut merupakan bukti kasih sayang Allah, Dia tak mau manusia berada dalam kesesatan, Dia menginginkan manusia berada pada jalan yang benar. bukti lain kasih sayang Allah adalah rahmat kehidupan yang dipunyai manusia. semua manusia, baik yang iman maupun yang kafir, tetap diberi anugrah hidup oleh Allah. jika Dia mau, Dia mampu membinasahkan semua orang kafir, tapi ini tidak dilakukannya karena Dia telah menakdirkan bahwa kasih sayangNya adalah lebih besar dari pada murkaNya. Allah berfirman : " Siksaku akan Ku-timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu..." (QS. Al A'raf : 156)<br /><br />iman terhadap takdir ini akan membuat hati menjadi tenang dan tentram. dengan iman tersebut, seseorang tak akan takabbur dengan nikmat yang didapatnya karena sebenarnya itu semua adalah pemberian Allah. begitu juga seseorang tak akan putus asa dengan bencana yang ditimpanya, karena semua itu sebenarnya telah ditakdirkan oleh Allah dan sekali-kali Allah tak akan berbuat Dzalim. jika kita telah merasa merasa berbuat baik dan berusaha maksimal misalnya, tapi ternyata hasilnya nihil, maka jangan terlalu bersedih, Allah mengetahui usaha kita, dan Dia tak akan berbuat Zalim. mungkin di sana ada hikmah yang tak kita ketahui, mungkin Dia memiliki kehendak lain yang lebih baik bagi kita.<br /><br />perlu diketahui juga bahwa pengetahuan Allah tidaklah terbatas dan hikmahnya sungguh maha luas. dan hanya Allah lah mengetahui secara mendetail apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini. apa yang menurut kita baik, belum tentu itu sebenarnya baik, begitu pula sebaliknya. maka dari itu jangan sekali-kali berprasangka buruk terhadap Allah. jangan dikira Allah lalai dengan apa yang kita kerjakan, dan sekali-kali Allah tak akan berbuat zalim. boleh lah kita mengatakan bahwa semua yang terjadi adalah berdasarkan hukum sebab akibat, tapi jangan lupa bahwa di sana masih ada kehendak Allah yang mampu mengubah hukum sebab akibat tersebut. tapi harus diingat juga bahwa Allah Maha adil.<br /><br />tapi ini tidak berarti bahwa kita pasrah dengan keadaan tanpa berusaha untuk mengubahnya. Allah telah membekali kita dengan akal dan pikiran untuk terus berbuat baik dan berusaha menuju kebaikan. maka pergunakanlah anugrah tersebut dengan sebaik-baiknya. usaha dan perbuatan kita pasti akan ada balasannya, jika baik maka basalannya baik, jika buruk maka balasannya juga buruk.<br /><br /></div>yang perlu dilakukan oleh orang beriman adalah berusaha semaksimal mungkin dengan tetap sabar, lalu tawakkal, serahkan hasilnya kepada Allah. jika nanti hasilnya baik maka bersukurlah, namun jika hasilnya tidak memuaskan maka bersabarlah, lakukan interospeksi dan serahkan semuanya kepada Allah. mungkin ada hikmah tersembunyi yang hanya diketahui olehNya.<br /></span>Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-63075143438415127952008-03-28T23:47:00.001+07:002008-05-16T04:27:22.896+07:00Barang siapa tidak marah ketika dibuat marah maka ia laksana seekor keledai<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnGZ35o_2XNFPQn5mQhbWrOw061hyphenhyphent1xV5bWB5a3s0t-sF3BuRCg8pbTr62017sTZFhvTFmMWTvPQp17ZhMBr3b8fsRyZXem_YQhshnSZJHFNRQGvKxDSuALIigKj5AMBzz5czS1N8Z7g/s1600-h/CAL_41.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnGZ35o_2XNFPQn5mQhbWrOw061hyphenhyphent1xV5bWB5a3s0t-sF3BuRCg8pbTr62017sTZFhvTFmMWTvPQp17ZhMBr3b8fsRyZXem_YQhshnSZJHFNRQGvKxDSuALIigKj5AMBzz5czS1N8Z7g/s320/CAL_41.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5182835683798138674" border="0" /></a><br />mimbar jumat, 28 Maret 2008<br />Man la Yaghdob Hina Yughdob Fahuwa Himar<br />(Barang siapa tidak marah ketika dibuat marah maka ia laksana seekor keledai)<br /><br />kalam hikmah tersebut pernah dilontarkan seorang pujangga muslim yang sekarang telah wafat dan dimakamkan di Mesir. hikmah tersebut mungkin sesuai dengan keadaan umat islam sekarang, di mana ia dicerca habis-habisan oleh musuh-musuhnya dan di hina ajaran agamanya. akan tetapi hanya segelintir umat yang peduli atasnya. kebanyakan dari mereka, terutama para pemimpinnya hanya diam, tidur lelap, bagaikan seekor kucing kekenyangan, bagaikan seekor keledai yang hanya diam saja walaupun cambuk menderanya.<br /><br />akhir-akhir ini muncul tuduhan dan tudingan yang benar-benar membuat telinga panas. para musuh islam yang dengki terhadapnya menuduh islam dengan berbagai macam tuduhan, yang semuanya itu tidak berdasar sama sekali. semua yang mereka tuduhkan hanyalah manifestasi dari kebodohan serta kedengkian yang memuncak. sungguh benar firman Allah : Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran.... (QS. Al Baqoroh :109)<br /><br /><span class="fullpost"><br />kedengkian dan kebencian mereka terhadap islam sudah benar-benar memuncak, lalu mereka ungkapkan dengan berbagai macam aksi yang semuanya menyakitkan hati umat islam. mereka sebenarnya ingin menaklukkan islam, mereka ingin agar umat islam mengikut pada mereka, mengekor pada keinginan mereka, tunduk dan patuh pada perintah mereka, mereka ingin agar umat islam melepaskan Tuhannya, dan menggantikannya dengan dunia. mereka menghamba kepada materi, dan mereka ingin agar umat islam mengikutinya supaya mereka bisa menaklukkannya dan berbuat apa saja terhadapnya. kecintaannya kepada materi membawanya kepada kecongkakan dan keangkuhan, lalu menjerumuskannya pada sikap sewenang-wenang dan menginginkan siapa saja bertekuk lutut dihadapannya. keyakinannya, bahwa materi adalah segalanya, mengantarkannya kepada sikap ingin menguasainya, ingin menguasai segalanya, ingin menguasai yang bukan miliknya dan ingin menguasai segala yang ada di hadapannya.<br /><br />Akan tetapi sunah Allah haruslah berjalan, islam, sebagai agama yang diridloiNya, tidak pernah kikis, walaupun telah ditinggalkan kebanyakan pengikutnya sendiri. kebenaran tidak akan hilang, ia ada dan akan terus ada, selama dunia yang fana ini masih terus berjalan. kalangan muslimin yang jujur terhadap akidahnya masih terus ada, dan semakin bermunculan seiring dengan gencarnya permusuhan yang dilancarkan.<br /><br />musuh-musuh islam memiliki dunia, segala kekuatan mereka miliki, ekonomi mereka kuasai, politik mereka kuasai, militer mereka kuasai, media masa mereka kuasai, akan tetapi bisakah mereka melawan kekuatan Tuhannya, bisakah mereka menandingi Pencipta alam semesta, mampukah mereka mengalahkan Penciptanya, mampukah mereka melawan kehendak Yang Maha Kuasa. Demi Dzat yang menciptakan segala sesuatu, kekuatan mereka tak sebesar sebutir debu dalam padang pasir yang maha luas.<br />Maha Benar Allah yang berfirman : Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu.Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya. (QS. Ibrahim :46)<br /><br />mereka mencaci islam, memaki Nabinya, menghina Alqurannya, menuduh pengikutnya dan mencemarkan ajaran agamanya. semua ini mereka lakukan karena kebencian yang merasuki dirinya, karena kedengkian yang menjangkiti jiwanya, dan karena permusuhan yang tak akan ada habisnya.<br /><br />Nabi Islam mereka tuduh sebagai gembong teroris, Alquran Islam mereka tuduh sebagai sumber terorisme, umat islam mereka tuduh sebagai pelaku terorisme dan masih banyak lagi tuduhan-tuduhan yang mereka lontarkan. gambar-gambar tak senonoh yang penuh penghinaan pun mereka sebarkan, film-film pencemoohan pun mereka putar, milyaran dolar mereka belanjakan, pelor-pelor panas pun mereka tembakkan, tetapi semangat kebenaran tidak akan pernah pudar. di lahan mereka sendiri, di kawasan mereka sendiri, di daerah mereka sendiri, di tempat di mana mereka hidup, setiap harinya muncul benih-benih kebenaran. setiap waktu kebenaran menampakkan wujudnya. muncullah generasi-genarasi muslim dari kalangan mereka sendiri yang haus akan kebenaran.<br /><br />Begitulah kekuasaan Tuhan, manusia boleh berbuat, manusia boleh berkehendak, akan tetapi tak akan pernah luput dari Penglihatan Tuhannya. manusia berkehendak, Allah pun mempunyai kehendak yang menguasai semua kehendak jagad raya. dan Allah sekali-kali tak akan pernah mendzolimi hambaNya. semua hal yang diperbuat oleh manusia ada balasannya. dan Allah selalu bersama hambanya yang jujur terhadap akidahnya. dan sesungguhnya penentuan akhir pasti berada di pihak yang benar. Dan janganlah sekali-kali kamu mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. (QS. Ibrahim :42)<br /><br />biarlah penguasa-penguasa Arab tidur dengan keduniaannya, biarlah mereka lelap terhadap kekayaannya, biarlah mereka diam seribu bahasa, akan tetapi bala tentara Allah terus bergerak, mereka terus berjuang, darah adalah senyumnya, dan maut adalah tawanya. Allahumma Aizzal Islam wal Muslimin wa Ahlik al Kufar wadz Dzalimin. Amin<br /></span>Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-20447415510952153012008-03-28T16:07:00.001+07:002008-05-16T04:28:28.467+07:00Mana sih Yang Lebih Baik...?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_Ml2eJylk7yo2PVgQl_LsU0UFcs2jKx4Reb0mzf6GDf0zReH_8r2_q6up1xsoEsPqJI0Y-3yrV3jnMUxA-AQtJKxqya4OQJvcQpVib3169RGkSFT2JABSOqnr9eTYr2uRGfqSs9_O5Os/s1600-h/Egypt.GIF"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_Ml2eJylk7yo2PVgQl_LsU0UFcs2jKx4Reb0mzf6GDf0zReH_8r2_q6up1xsoEsPqJI0Y-3yrV3jnMUxA-AQtJKxqya4OQJvcQpVib3169RGkSFT2JABSOqnr9eTYr2uRGfqSs9_O5Os/s320/Egypt.GIF" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5182717872845209378" border="0" /></a><br />Mana sih Yang Lebih Baik...?<br />Oleh: Irun<br /><br />Kalender pendidikan yang ada di Azhar setiap tahunnya tidak berubah. Setelah sekian lama bergelut dengan muqorror, bertarung mati-matian menghadapi ujian termin pertama, tibalah saatnya berehat, mengendurkan otot dan otak untuk sementara beristirahat. Ketika berjuang menghadapi ujian, susah payah kita rasakan. Mulai dari membaca muqorror, memahaminya, meringkasnya lalu menghafalnya. Setiap hari sibuk masuk kuliah, antri berdesak-desakan di dalam bis, lalu pontang-panting mencari tahdid. Benar-benar lelah kita rasakan. Kemudian setelah habis masa ujian, perasaan menjadi lega, bagai baru lepas dari sebuah ikatan yang membelenggu. Semua beban yang semula kita pikul serasa lenyap dan hilang.<br /><br />Akan tetapi keadaan ini kadang tidak berlangsung lama. Senang dan lega yang kita rasakan tersebut hanya berlangsung sebentar, setelah itu kita merasa kebingungan apa yang mau kita lakukan. Bahkan kadang kita rindu terhadap aktifitas mempersiapkan ujian.<br /><br /><span class="fullpost"><br />Bagaimanapun juga, punya kegiatan adalah lebih baik daripada tidak. Maksud kegiatan di sini adalah yang menunjang prestasi kita, baik prestasi yang bersifat akademis atau prestasi pengembangan diri. Sebenarnya banyak yang dapat kita lakukan. Bahkan di sela-sela hiburan pun dapat kita manfaatkan menjadi sesuatu yang berfaedah. Misalkan, seseorang hobi internet, bisa dimanfaatkan untuk selalu mengikuti berita dan perkembangan suatu wacana. Bagi yang hobi utak-utek komputer, bisa sekaligus berlatih mendalami suatu program dan sebagainya. Masalahnya kadang kita terlena, waktu luang yang ada kadang hanya digunakan untuk bersenang-senang, nonton film, chating, kencan dan sebagainya yang dapat melalaikan kita dari tujuan semula belajar di Mesir.<br /><br />Bagi pelajar Indonesia, tidak sulit mencari sebuah kegiatan. Di samping perkuliahan yang mulai aktif, banyak kita temukan organisasi yang menawarkan berbagai macam kegiatan. Ada organisasi induk, kekeluargaan, afiliatif, almamater, lembaga kajian, senat, dan sebagainya yang semua itu mempunyai kegiatan sesuai dengan spesifikasinya. Kita bisa memilih organisasi dan kegiatan sesuai keinginan. Apalagi bagi yang mempunyai prioritas belajar, banyak yang bisa dikerjakan. Bisa mengikuti muhadloroh kuliah, bisa mengikuti pengajian di masjid-masjid atau mengikuti bimbingan muqorror yang tidak susah untuk ditemukan.<br /><br />Dengan banyaknya alternatif kegiatan yang ada, tentunya kita tidak bingung lagi untuk mengerjakan sesuatu. Akan tetapi dengan banyaknya kegiatan ini pula, kadang kebingungan timbul kembali dengan bentuk yang berbeda. Kita kadang menjadi bingung untuk memilih kegiatan tersebut dan mana yang lebih prioritas untuk dilakukan.<br /><br />Ada dua prioritas yang kadang membingungkan dan melenakan, jika kita tidak pandai mengaturnya. Antara studi dan organisasi, mana yang musti didahulukan. Sebenarnya antara keduanya bukanlah hal yang bersebrangan. Antara keduanya bisa saling mengisi dan melengkapi. Banyak organisasi yang bisa menunjang studi, begitu juga studi bisa menunjang dalam berorganisasi. Akan tetapi jika dimaksudkan bahwa studi adalah bidang akademis sedangkan organisasi adalah nonakademis maka kadang memang menjadi masalah. Jika disuruh memilih antara mengikuti muhadloroh ataukah berkecimpung di kekeluargaan misalnya, maka kadang memang susah. di satu pihak kita ingin mendapat hasil baik dalam bidang akademis, dan di pihak lain kita juga ingin mengembangkan potensi diri nonakademis.<br /><br />Mari kita mempertimbangkannya berdasarkan dua hal pokok, yaitu tujuan berangkat ke Mesir dan pengenalan terhadap diri. Tentunya semuanya sepakat bahwa tujuan primer adalah untuk studi, bukannya berorganisasi, karena kalau hanya ingin berorganisasi, mengapa harus jauh-jauh ke Mesir, bukankah dapat dilakukan di Indonesia. Berorganisasi hanyalah kegiatan sekunder yang seandainya tidak kita lakukan pun tidak apa-apa. Hanya saja, memang banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan berorganisasi. Jika kita sepakat bahwa studi adalah prioritas maka masalah telah selesai, tentunya kita akan konsentrasi untuk belajar dan aktif mengikuti muhadloroh atau bimbingan muqorror.<br /><br />Sebenarnya hal ini bisa dikompromikan dengan hal yang kedua, yaitu kemampuan diri. Maksudnya, kemampuan dalam bidang akademis, dalam memahami muqorror dan mengungkapkannya, baik lesan maupun tulisan.<br /><br />Jika kita suka berorganisasi dan kemampuan untuk memahami muqorror mencukupi, maka bisa kita atur. Di sela-sela kesibukan berorganisasi, dapat kita sempatkan untuk membaca. Misalkan, di siang hari kita sibuk di sekretariat, lalu malam harinya kita sempatkan untuk membaca muqorror. Supaya tidak terlalu lelah, lakukan pembacaan secara cepat, memahami sekilas dan mengetahui sepintas sub-sub tema serta permasalahan yang ada. Kemudian ketika kesibukan di organisasi mereda - biasanya sebulan sebelum ujian- maka konsentrasi penuh kepada pelajaran. Aktiflah berangkat kuliah untuk mencari informasi, baik kisi-kisi ataupun materi tambahan yang diberikan oleh dosen. Lakukan juga pembacaan terhadap muqorror secara lebih mendalam dan mendetail, lalu meringkas dan menghafalnya.<br /></span>Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-22601757598543914422008-03-26T15:24:00.002+07:002008-05-16T04:29:43.137+07:00Refleksi Maulid Nabi Saw<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEiAv87wFr9-OntdltQOkmlFgmc00Czy5I6lNU0M-0-0gPy9ah3W9jxjfMgnHWH30H8kNQ9wjG6hXQb4JLw7QoyM_T7sXWO9nQkl1GunmTPhbXAV2Nf40PWuf_G4pPFEk0a-Ijiw_9n_k/s1600-h/ALLAH_TA.GIF"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEiAv87wFr9-OntdltQOkmlFgmc00Czy5I6lNU0M-0-0gPy9ah3W9jxjfMgnHWH30H8kNQ9wjG6hXQb4JLw7QoyM_T7sXWO9nQkl1GunmTPhbXAV2Nf40PWuf_G4pPFEk0a-Ijiw_9n_k/s320/ALLAH_TA.GIF" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5181966232093572882" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">bimunasabati maulid anNabi asSyarif<br />oleh: Khoirun Niat<br /><br />sungguh realita yang ada sekarang ini sangat menyedihkan. mungkin yang pernah dikatakan oleh nabi dahulu sekarang telah terwujud. Nabi pernah khawatir akan keadaan umat jika sudah terjangkit wahn (kelemahan) yaitu cinta dunia dan takut mati. Nabi juga pernah mengatakan bahwa suatu saat akan terjadi pada umat manusia, memegang agama bagaikan memegang bara api, sungguh payah...<br /><br />mungkin banyak di antara kalangan umat islam yang masih punya pemikiran yang betul mengenai agama, akan tetapi bisakah ia menerapkannya dalam kehidupan, mampukah ia berinteraksi dengan kondisi realita sekarang. mari kita lihat kondisi yang ada di indonesia, bagaimana semua hal itu dilihat dan dinilai berdasarkan materi. sanpai hal kecil pun dalam bermuamalah dengan orang lain, kadang kita rasakan sungguh bertentangan dengan hati nurani.<br /><br /><span class="fullpost"><br />memang benar kita memerlukan materi untuk hidup, akan tetapi benarkah hanya materi yang menentukan, benarkah bahwa ketergantungan terhadap materi sungguh luar biasa sehingga tidak bisa kita lepaskan.<br /><br />agama islam sebagai agama penggembleng jiwa, sebenarnya telah memberikan petunjuk, bagaimana berinteraksi dengan materi, bagaimana sudut pandang yang benar terhadap materi tersebut. materi hanyalah salah satu alat menuju tujuan, ia bukanlah segalanya.<br /><br />akan tetapi untuk sekarang ini, hal tersebut mungkin hanyalah sebuah idealisme yang kadang malah menjadi bahan ejekan. orang yang berpendirian demikian justru malah dipinggirkan, diejek dan dianggap sok suci. memang kita tidak bisa terlepas dari lingkungan, dimana kita hidup. betapa dahsyatnya lingkungan ini mempengaruhi pola pikir dan prinsip hidup kita. jika kita katakan bahwa faktor pembentuk jiwa berasal dari dua sumber, intern dan ekstern, dari faktor dalam dan faktor luar, maka sekarang ini faktor luarlah sebagai pembentuk utama diri kita. dalam diri kita mungkin telah terpatri pemahaman yang benar tentang agama, tentang bagaimana seharusnya kita menjalani kehidupan, akan tetapi ketika masuk tataran parktis, masuk realita masyarakat, maka seakan-akan kita hanyalh seekor macan ompong yang tidak bisa berbuat apa-apa. seluruh idealisme yang tertanam dalam diri, seakan-akan hangus ditelan dahsyatnya arus realita.<br /><br />keberhasilan dan kesuksesan sekarang ini dinilai dari segi materi, siapa yang berduit banyak, bertempat tinggal megah, beristri cantik, itulah yang dianggap sukses. bahkan kedudukan sosial dalam masyarakat pun sudah mulai bergeser. kalau dahulu seorang pemuka masyarakat atau kiai masih disegani dan didengar perkataannya, walaupun dalam segi materi ia kurang, sedangkan sekarang hal tersebut sudah mulai pudar. seorang kiai yang tidak bermateri lebih, akan sulit didengar oleh masyarakat. begitu juga dengan pergunjingan dalam masyarakat, semuanya dikaitkan dengan materi. kuatkah seseorang dengan idealismenya, mendengarkan pergunjingan yang dilakukan oleh masyarakat tentang dirinya. sungguh ini adalah suatu kepayahan yang nyata..<br /><br />lalu apakah keadaan ini akan dibiarkan berlalu, haruskah kita ikut hanyut dengan prinsip hidup seperti itu, haruskah kita melepas ajaran agama yang telah lama kita peluk. ada baiknya kita sebagai seorang islam, berpikir kembali dan menghayati perjalanan nabi-nabi. apalagi sekarang sedang bertepatan dengan peringatan kelahiran nabi. mereka adalah segolongan manusia yang berhasil dan sukses mengarungi kehidupan. mereka berhasil mencapai kebahagian yang menjadi tujuan hidup. jiwa mereka tentram, hati mereka tenang, walaupun tidak bergelimang materi. bahkan mereka berhasil mengubah keadaan yang ada pada masyarakatnya, mereka tidak hanya menikmati kebahagian sendirian, tapi juga membagi kebahagian tersebut kepada masyarakat sekitarnya.<br /><br />lalu apakah yang menjadikan mereka begitu tentram dan damai dengan kehidupannya. jawabannya hanyalah satu hal, dan ini yang menjadi sentra ajaran islam dan alat pokok mencapai kedamaian, yaitu keimanan kepada Allah sebenar-benarnya iman. lalu bagaimana keimanan ini berperan dalam tingkah laku kehidupan manusia. sungguh keimanan adalah menjadi sumber inspirasi sekaligus kendali dalam kehidupan. seseorang yang beriman dengan benar, tidak akan pernah takut melangkah, tidak akan pernah khawatir akan kejadian yang akan menimpanya karena semua hal tersebut tidak pernah luput dari penglihatan Tuhannya.<br /><br />sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, sungguh menakjubkan tingkah laku seorang beriman, ketika menerima anugrah, ia bersukur dan ketika ditimpa musibah, ia bersabar. begitulah seharusnya tingkah laku seorang yang beriman, bahkan kepada kematian pun ia tidak takut, kalau memang Tuhannya telah menakdirkan kematian atas dirinya, maka terjadilah, tidak ada sesuatu yang dianggap aneh.<br /><br />maka keadaan yang ada sekarang janganlah terlalu dirisaukan, semuanya akan ada perhitungannya, semuanya ada balasannya, jika kita melihat kedzoliman meraja lela, jangan khawatir Allah mengetahui semua itu dan Allah tidak sekali-kali mendzolimi hambaNya. kokohkanlah hubungan dengan Allah, teguhkanlah pendirian, hindari semua hal yang berbau kedzoliman, bersabarlah menghadapi keadaan dan tetaplah berusaha sebisa mungkin untuk merubahnya.<br /><br />jika kamu diejek dan dihina atau dipinggirkan oleh masyarakat, maka jangan risau, jangan pula bersedih, ingatlah bahwa para nabi terdahulu lebih berat ujiannya, lebih berat cemoohan yang diterimanya, dan ingatlah Allah selalu memihak hambanya yang bertakwa dan bertawakkal serta ingatlah bahwa kemenangan akhir berada di pihak yang bertakwa.<br /><br />jika kemenangan ini tidak terwujud di dunia, maka kelak di akherat kemenangan tersebut tidak mungkin tidak terjadi. Ilahi Anta Maksudi Wa Ridloka Mathlubi</div><br /></span>Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-75365339190394560722008-03-26T01:37:00.000+07:002008-03-26T02:10:19.439+07:00Sekilas Bahasa Amiyah Mesir<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiclCzHbsIQalAq56YXFJrLvmc_oLgfDouORF_JOGoGGtXdfavvxucxKj5TptqeQORW3nIjQAszhmLQrlxV8OvqlsMdT_oCpM7k3SuWFRe4hQ6TzvME2hAqaEpdjDb4V2P07RqmvrXLBwo/s1600-h/ES05_Chephren_12476.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiclCzHbsIQalAq56YXFJrLvmc_oLgfDouORF_JOGoGGtXdfavvxucxKj5TptqeQORW3nIjQAszhmLQrlxV8OvqlsMdT_oCpM7k3SuWFRe4hQ6TzvME2hAqaEpdjDb4V2P07RqmvrXLBwo/s320/ES05_Chephren_12476.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5181758329906642690" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">bahasa Amiyah atau bahasa pasaran yang berlaku di Mesir memiliki cirikhas tersendiri yang berbeda dengan bahasa pasaran negara Arab lain. perlu diketahui bahwa semua negara Arab sekarang ini tidak ada yang menggunakan bahasa Arab baku dalam keseharian mereka. mesir misalnya, akan sangat jarang kita temukan masyarakat yang memakai arab baku. bahasa Arab baku mungkin hanya akan ditemui pada acara-acara resmi dan siaran berita media masa, cetak maupun elektronik, itu pun kadang masih dicampur dengan bahasa pasaran.<br /><br />begitulah yang terjadi di negara Arab, dan ini berlaku tidak hanya di Mesir, namun di semua negara arab, Saudi, Syiria, Yaman, Kuwait, Libya, Maroko dan yang lain. bahasa Arab baku mulai terkikis seiring dengan tidak dipakainya bahasa tersebut dalam pergaulan sehari-hari. oleh sebab itu jangan heran kalau kita, pelajar asing tidak menemukan bahasa arab fushah dalam keseharian di Mesir. bahkan kalau kita berbicara dengan penduduk Mesir memakai bahasa fushah, banyak di antara mereka yang tidak paham, malah kadang kita diejek. ini sudah menjadi hal yang lumrah di sini. mungkin mereka, penduduk Mesir masih paham dengan bahasa fushah, tapi susah sekali bagi mereka untuk melafalkannya. seperti halnya di indonesia, seorang penduduk di desa terpencil, mungkin paham akan bahasa indonesia, tapi kalau disuruh menggunakannya dalam lesan maka akan susah sekali.<br /><br />begitulah, bahasa Arab fushah sudah langka ditemukan, terutama di Mesir. bahkan di perkuliahan pun banyak yang memakai bahasa Amiyah, walaupun tidak jarang juga para dosen yang menggunakan bahasa fushah. mungkin kita sebagai pelajar asing di sini, sedikit merasa kecewa dengan keadaan tersebut, akan tetapi jangan berkecil hati, masih banyak di antara kalangan terpelajar mesir yang intens dengan bahasa fushah. mereka tidak segan-segan melayani kita ngobrol pake bahasa fushah, bahkan di antara mereka ada yang benar-benar tidak mau berbahasa amiyah, jika ngobrol sama pelajar asing. selain itu, di mesir ini termasuk sebuah negara dengan jumlah pelajar asing yang melimpah. banyak sekali pelajar asing yang belajar menimba ilmu di Mesir, baik itu ilmu agama atau ilmu lain. mereka biasanya dalam komunikasi, memakai bahasa arab baku. nah ini bisa menjadi kesempatan bagi kita melatih kecakapan bahasa Arab baku kita. banyak di antara pelajar asing, terutama pelajar dari afrika, yang menguasai benar bahasa fushah, bicara mereka lancar sekali, bahkan mengalahkan penduduk setempat.<br /><br />dari sini kita harus lebih jeli dalam menentukan prioritas. kita jangan terlena dengan bahasa Amiyah. yang lebih penting bagi kita adalah bahasa fushah karena itu lah yang dipergunakan dalam ujian. tidak boleh, kita menjawab soal ujian memakai bahasa amiyah. anggap saja bahasa amiyah tersebut sebagai faktor penunjang, bukan faktor utama. memang, dalam keseharian kita perlu menguasai bahasa amiyah, karena itu yang digunakan masyarakat, tapi yang lebih penting sebenarnya adalah bahasa fushah karena itu lah yang sebenarnya disebut bahasa Arab. selain itu bahasa amiyah kegunaannya hanyalah sementara saja, ketika kita masih di mesir, sedangkan bahasa fushah dapat digunakan seumur hidup dan di semua tempat. tidak bsa kita memahami alquran dan hadis dengan bahasa amiyah. begitu juga kita tidak bsa membaca literatur ulama memakai bahasa amiyah. selain itu juga, nanti di tanah air, yang berguna bukan lagi bahasa amiyah, melainkan 100 persen bahasa fushah.<br /><br />kegunaan bahasa amiyah hanyalah sebagai penunjang kelancaran kita belajar. dalam bergaul sehari-hari dengan penduduk mesir, maka kita gunakan bahasa amiyah. ketika nyari rumah, nawar rumah, komunikasi dengan tuan rumah, bahasa amiyah akan sangat membantu. begitu juga dalam administrasi kuliah, kita akan terbantu sekali dengan bahasa amiyah. jarang diantara para pegawai yang mau berbahasa fushah, mereka hanya mau komunikasi memakai amiyah. selain itu, semua interaksi dengan masyarakat, kita memakai amiyah, di toko, di pasar, di bis, di jalan atau tempat lain, semuanya memakai amiyah. dari sini lah bahasa amiyah memiliki peran pentingnya.<br /><br />walaupu demikian, sebenarnya kalau kita hayati, bahasa amiyah ini justru sangat membahayakan. ia akan menjadi bumerang bagi bahasa Arab itu sendiri. bagaimana pun kita tidak bisa mengatakan bahwa bahasa amiyah adalah bahasa Arab, karena sudah jauh sekali perbedaannya. bahkan suatu huruf sudah berbeda pelafalannya. semisal huruf qof yang dibaca hamzah dan huruf jim yang dibaca g. bahasa amiyah ini tentunya dalam jangka panjang akan merusak bahasa arab itu sendiri. bahasa arab yang telah terbangun selama berabad-abad akan kocar-kacir terjangkit virus amiyah. bahasa arab yang telah memiliki kaedahnya tersendiri akan porak-poranda diterjang bahasa amiyah yang kaedahnya ga jelas. Bangsa Arab sendiri seharusnya paham dengan bahaya ini, selama kurun waktu ke depan, masyarakat arab, kaum musliminnya terutama, tidak akan tau lagi bahasa alquran. Alquran, yang murni berbahasa arab, tidak bisa lagi dipahami oleh orang arab itu sendiri. ini karena bahasa Amiyah yang merusak tadi. seharusnya dengan dilantunkannya Alquran, masyarakat arab sudah mengetaui maksudnya, minimal tau artinya secara harfiyah, karena memang bahasanya arab. akan tetapi keadaan telah berubah dan ini sangat berbahaya. ia akan kehilangan identitasnya sendiri.<br /><br />sebagaimana orang indonesia yang paham akan bahasa bakunya, seharusnya orang arab paham akan alquran. ibarat pancasila atau UUD 45, yang memakai bahasa baku indonesia, ketika dibaca, semua orang indonesia akan paham, minimal arti harfiyahnya. akan tetapi tidak demikian dengan alquran. alquran yang memakai bahasa arab baku, sudah tidak bisa lagi dipahami masyarakatnya, karena mereka tidak lagi paham bahasa bakunya, hanya amiyah yang mereka ketahui.<br /><br />kalau mau jujur, sebenarnya alquran sangat berperan besar bagi bangsa arab, karena dialah yang melindungi bahasa Arab dari kepunahan. sampai akhir dunia pun insya alloh Alquran akan tetap eksis dan ia akan menjaga kebakuan bahasa arab. silahkan menciptakan bahasa amiyah dengan berbagai macam kaedah untuk merusak bahasa Arab, akan tetapi alquran akan tetap kokoh menjadi pelindung dan siap menantang siapa saja yang mengusiknya. Maha Besar Allah Dzat Penurun Alquran.</div>Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-37361391556396054202008-03-22T05:11:00.000+07:002008-03-22T05:14:08.329+07:00Kemenangan Dunia Bukanlah Segalanya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggihX2zIjZDWH_awvd2GzDgakOHHDcelLyOtqvwWKeyFQuqVORe2SC0psV1CPOfVqjIcLgUp-_JV6UYxjI1tkh4agcgGeSyRUMNV8N9ILwT1MyGQLWC_MfLbF9GuUR2cEQuQixy8n3ht4/s1600-h/Cal_11.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggihX2zIjZDWH_awvd2GzDgakOHHDcelLyOtqvwWKeyFQuqVORe2SC0psV1CPOfVqjIcLgUp-_JV6UYxjI1tkh4agcgGeSyRUMNV8N9ILwT1MyGQLWC_MfLbF9GuUR2cEQuQixy8n3ht4/s320/Cal_11.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5180321659051163362" border="0" /></a><br />Kemenangan Dunia Bukanlah Segalanya<br /><br />Perjalanan hidup manusia akan penuh dengan liku-liku. Susah-senang, suka dan duka pasti akan dialami oleh setiap manusia. Tidak ada manusia yang selalu tersenyum merasa senang dan tidak ada pula manusia yang selalu menangis merasa bersedih. Mungkin hanya film atau novel saja yang bisa mengisahkan kehidupan manusia yang selalu senang atau selalu susah. Sebagai mana kejadian alam yang selalu berubah, selalu berganti dan bersiklus, begitu pula kehidupan manusia. Sebagai mana malam berganti siang, panas berganti hujan, matahari berganti rembulan, begitu juga manusia. Sekarang kita merasa sangat berat, merasa sangat susah, sedang diuji oleh Allah dengan berbagai macam ujian, maka yakinlah suatu saat pasti akan datang kemudahan dan jalan keluar. Ingatlah ayat al Quran bahwa pada setiap kesulitan pasti akan ada kemudahan.<br /><br />Setiap manusia berjalan dan bertindak sesuai bidangnya masing-masing. Yang pandai bertani akan bekerja di bidang pertanian, yang pandai di bidang mesin misalnya, juga akan bergerak di bidangnya. semuanya akan bertindak sesuai apa yang ia ketahui dan ia dalami. Tidak ada manusia yang bisa menguasai semua bidang, bahkan Nabi sendiri berkata kepada sahabatnya, "kamu lebih tahu akan urusan duniamu". Maka dari itu janganlah bersedih dengan apa yang dianugerahkan kepadamu, jangan merasa iri terhadap nikmat yang bukan kepunyaanmu, jangan pernah merasa ingin memiliki apa yang bukan milikmu. Sukurilah apa yang diberikan Allah kepadamu dan nikmatilah, niscaya hidup ini pun akan terasa nikmat dan bahagia. Ingatlah akan takdir Allah, apa yang menimpamu, itulah bagianmu dan apa yang bukan bagianmu tidak akan pernah akan menimpamu.<br /><br />Akan tetapi bukan berarti dengan ini kita tidak boleh meniru atau bercita cita sesuai dengan yang telah dicapai seseorang, bahkan kita disuruh untuk mencontoh Rasulullah, supaya kita tidak bingung melangkah, bagaimana sebenarnya hidup yang ideal itu. Dalam hal kebaikan kita boleh bersaing. Dalam hal amal baik kita boleh berlomba, sesuai dengan ayat al Quran yang berbunyi, berlomba-lomba lah kalian dalam hal kebaikan. diriwayatkan juga dalam sebuah hadis nabi bahwa kita boleh iri terhadap orang lain dalam dua hal, dalam hal kedermawanan dan keilmuan seseorang. Jika mental bersaing ini kita terapkan pada tempatnya maka akan damailah kehidupan ini. akan tetapi jika sikap ini dipersepsikan secara tidak benar maka yang terjadi adalah keangkuhan dan kecongkakan serta kedengkian yang akan merusak suatu tatanan kehidupan.<br /><br />Memang perlombaan dan persaingan dalam kehidupan akan terus berlangsung sampai manusia menemui ajalnya. Dalam segala hal dan dalam semua bidang bisa ditemukan persaingan. Pada semua pekerjaan yang kita lakukan pasti akan ditemukan orang lain yang berpekerjaan sama seperti kita. sangat jarang ditemukan seseorang yang benar-benar sendiri dalam bekerja. Mungkin hanya legenda tarzan yang dapat dikategorikan demikian. Seorang pelajar misalnya, pasti akan bersaing dengan pelajar lain dalam hal akademis, begitu juga seorang pebisnis tentu akan bersaing dengan pebisnis yang lain.<br /><br />Kalau dipersepsikan bahwa hidup ini adalah sebuah perlombaaan maka kemenangan dan kekalahan adalah sebuah keniscayaan. Aturan main dalam setiap perlombaan yang akan mengantarkan seseorang kepada kemenangan atau kekalahan harus ditaati semua peserta. pertandingan sepak bola misalnya, dalam pertandingan ini ada peraturan yang mengikat setiap pemainnya. setiap pemain tidak boleh menggunakan tangan dalam bertanding. begitu juga dalam persaingan hidup, harus ada aturan main sebagai acuan. Jika hal ini tiada, maka kekacauan yang akan terjadi. jika semua orang dipersilahkan melakukan apa saja dalam mencapai keinginannya, maka hidup ini akan kacau, bagaikan lalu lintas yang tidak mempunyai rambu-rambu jalan. Dalam perlombaan ini yang menang tentunya akan merasa senang, begitu pula yang kalah pasti akan bersedih. Akan tetapi sebenarnya kalah atau menang bukanlah hal penting karena pasti akan terjadi, yang lebih penting adalah bagaimana bersikap dan bagaimana bertindak untuk menghadapi kekalahan atau kemenangan.<br /><br />Sebenarnya persaingan dalam hidup ini tidak perlu dirisaukan, apalagi persaingan dalam hal materi, akan sangat naif jika kita pikirkan terlalu mendalam. Bagi yang kalah janganlah berkecil hati, karena masih banyak kesempatan untuk memenangkan pertandingan. Selama hayat masih dikandung badan, masih tersedia jalan untuk mengalahkan lawan. Pelajari sebuah kekalahan, kemudian siapkan strategi baru menghadapi lawan. Begitu juga bagi yang menang, boleh lah kita senang dan berbangga hati, tapi jangan berlebihan karena kemenangan tersebut hanyalah sementara. Suatu saat ada kalanya kita akan terkalahkan. Perlu diketahui juga bahwa persaingan hidup mencakup banyak hal, jika kita menang dalam satu hal, maka sangat mungkin kita kalah dalam hal lain. Misalnya kita menang dalam akademis maka belum tentu kita menang dalam hal ibadah dan kedekatan dengan Allah. Misalnya juga kita menang dalam hal materi belum tentu kita menang dalam hal ketenangan batin. Semua kemenangan dunia ini bukanlah segalanya karena kemenangan hakiki bagi orang beriman adalah kedamaian jiwa dan tercapainya ridlo ilahi.Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-84940672901541380082008-03-22T05:06:00.000+07:002008-03-22T05:08:38.472+07:00Berupaya Untuk Sukses di Mesir<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv71iW4c-Da9SnbJ6NXD809XEcqgKIr4zLAj9CEdXFuRBTSZuL3RQuchKsgkx_uvq4VRsdihvwkeSH5Whd-hXPCpkTYTyi3mv50cwhqLTQPqSA53xEJYXW26QsIFhuj9dCHTTGOVTaiX0/s1600-h/AZHAR1.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv71iW4c-Da9SnbJ6NXD809XEcqgKIr4zLAj9CEdXFuRBTSZuL3RQuchKsgkx_uvq4VRsdihvwkeSH5Whd-hXPCpkTYTyi3mv50cwhqLTQPqSA53xEJYXW26QsIFhuj9dCHTTGOVTaiX0/s320/AZHAR1.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5180320185877380818" border="0" /></a><br />Berupaya Untuk Sukses di Mesir<br />Oleh: Khoirun Niat, Lc<br /><br /> Bagi seseorang yang baru datang di sebuah tempat baru pastilah akan terasa asing. Keadaan, situasi dan kondisi masih merupakan sebuah teka teki, bahkan kadang berupa hal yang sama sekali tidak terbayangkan. Budaya dan kebiasaan yang mungkin belum pernah dialami akan dihadapi seseorang tersebut. Dengan demikian tak pelak orang tersebut harus beradaptasi dan menyesuaikan diri supaya bisa survive.<br />Hal ini tidak terkecuali bagi seorang mahasiswa yang ingin belajar di negara asing. Banyak kendala yang akan dihadapi. Bahasa, adat, kebiasaan, sistem pendidikan, tatanan sosial dan masih banyak lagi problem yang akan dialami mahasiswa tersebut. Berbagai keinginan dan idealisme yang dibawa dari rumah, kadang juga akan terbentur dengan keadaan. Sebuah impian dan program yang sudah matang pun kadang harus dirombak dan direvisi. Keadaan yang tidak terpikirkan ini juga kadang menjadi batu sandungan untuk mengoptimalkan potensi diri.<br />Mesir, dengan segudang keilmuan yang dimilikinya, saat ini bisa dikatakan termasuk favorit. Universitas al Azhar menjadi idaman banyak pelajar Indonesia untuk bisa memasukinya. Hal ini terbukti dengan membludaknya jumlah mahasiswa baru dari tahun ke tahun. Terlepas dari tujuan dan motivasi masing-masing, setiap mahasiswa akan dihadapkan kepada sebuah keadaan Negara Mesir dengan berbagai macam suka dukanya.<br /><br />Punya Tujuan dan Target yang Jelas<br /> Langkah pertama yang perlu diperjelas dalam diri mahasiswa adalah menentukan tujuan dan target belajar. Tujuan dan target inilah yang akan menuntun dan menjadi kendali bagi setiap mahasiswa untuk melangkah. Tanpa tujuan, hidup manusia akan hambar, bingung untuk melangkah, tidak tahu jalan mana yang semestinya ditempuh. Begitu juga bagi seorang pelajar, apalagi ia belajar di negara asing dengan berbagai macam halangan dan rintangan yang akan dihadapi.<br /> Misalkan, saya adalah seorang pelajar Indonesia yang akan melanjutkan belajar ke Mesir, tepatnya di Universitas al Azhar. Selama proses pembelajaran, saya mempunyai tujuan sebagai berikut,<br />1. Belajar agama<br />2. Mematangkan diri<br />3. Mencari pengalaman sebanyak-banyaknya<br />4. Memperkuat keahlian Bahasa Arab<br />selain tujuan umum di atas, saya mempunyai target dan berkeinginan sebagai berikut,<br />1. Sebelum pulang saya harus hafal al Quran minimal 10 juz<br />2. Saya harus lancar berbicara dengan orang arab asli<br />3. Saya harus bisa mengarang memakai bahasa Arab<br />4. Saya akan mengambil jurusan tafsir<br />5. Setiap tahun saya harus lulus dengan predikat minimal jayyid<br />6. Minimal saya harus khatam membaca 2 kitab tafsir<br />7. Saya harus pengalaman juga di bidang organisasi<br />8. Minimal saya pernah menjadi ketua sebuah kepanitiaan organisasi<br />9. Sebelum pulang saya harus kenal banyak teman, minimal satu daerah<br />10. Saya bertekad tidak akan pacaran sebelum mendapat gelar Lc<br /><br />Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan tujuan adalah sebagai berikut,<br />a. Skala tujuan<br />1. tujuan jangka panjang<br />2. tujuan bulanan<br />3. tujuan mingguan<br />b. Ciri-ciri tujuan yang baik<br />1. jelas, tidak membingungkan<br />2. dapat dievaluasi<br />3. realistis dan dapat dicapai<br />4. mempunyai jangka waktu tertentu<br />c. Cakupan tujuan<br />hendaknya tujuan yang kita pilih mencakup semua aspek kehidupan. Aspek sosial, ekonomi, dakwah, pribadi dan lainnya.<br /><br />Pengenalan Terhadap Diri Sendiri<br /> Seseorang yang tidak mengenal dirinya sendiri maka tidak bisa mengukur kemampuan pribadi dan tidak bisa mengoptimalkan potensi yang ada dalam dirinya. Pengenalan terhadap pribadi ini diperlukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Kemudian berusaha menambal kekurangan dan meningkatkan kelebihan yang dipunyai. Hal ini juga berhubungan dengan poin pertama di atas yaitu menentukan tujuan dan target. Dalam menentukannya kita harus mengukur kemampuan kita dan harus menentukan mana yang sekiranya bisa kita capai, jangan terlalu tinggi yang sukar sekali dan jangan terlalu remeh yang seharusnya kita bisa meraih lebih baik darinya.<br /> Misalkan, setelah melalui perenungan dan muhasabah yang panjang, maka saya merasa kurang dalam hal berikut,<br />1. Saya kurang pandai berbicara<br />2. Kurang bersungguh-sungguh dalam belajar<br />3. Kurang pandai mengolah suatu masalah<br />4. Saya kadang canggung terhadap teman<br />5. Saya suka bercanda yang berlebihan<br />selain kekurangan ini, saya juga merasa mempunyai banyak kelebihan,<br />1. Saya kuat dalam hafalan<br />2. Bahasa arab saya lumayan kuat<br />3. Dapat mempelajari sesuatu dengan cepat<br />4. Masalah finansial cukup<br />5. Kuat dalam berpendirian<br />Semakin banyak kita muhasabah dan mengevaluasi diri, maka akan semakin baik, dan akan semakin memperjelas langkah kita ke depan, tentunya atas dasar tujuan yang ingin kita capai. Perlu juga mendiskusikannya dengan teman dekat atau curhat, karena mungkin kita akan susah menilai diri sendiri, perlu orang lain untuk dapat menilai diri secara obyektif. Setelah mempertimbangkan banyak hal tersebut tentunya kita sadar dan tahu akan kekurangan dan kelemahan, untuk selanjutnya mencoba mengatasi kekurangan dan mempersiapkan strategi untuk mencapai tujuan.<br /><br />Pengetahuan Akan Medan<br /> Pengetahuan ini menjadi urgen karena kita sekarang berada dalam sebuah lingkungan baru, sebuah lingkungan yang barangkali belum kita perhitungkan sebelumnya. Mesir, sebagai sebuah negara, memiliki budaya dan adat tersendiri yang harus kita ketahui. Kebiasaan-kebiasaan masyarakat mesir yang kadang kurang pas dengan budaya Indonesia, mau tidak mau harus kita alami dan kita hadapi. Sebagai mana sebuah perkataan hikmah, barang siapa mengetahui budaya sebuah kaum maka ia akan selamat dari kejelekannya.<br /> Sadarilah terlebih dahulu, bahwa sekarang kita berada dalam komunitas asing. Kita sedang belajar di sebuah institusi yang sama sekali berbeda dengan komunitas kita sebelumnya. Dengan kesadaran ini tentunya kita harus mempelajari adat istiadatnya, sistem pendidikannya, tatanan sosialnya dan yang lain. Setelah kita mengetahuinya maka kita akan terbantu untuk menentukan strategi, baik strategi belajar atau strategi bergaul dengan masyarakat pribumi.<br /> Dapat disebutkan di sini beberapa keadaan sosial masyarakat Mesir ,<br />1. Dalam pergaulan mereka memakai Bahasa Arab Amiyah Mesir yang kadang jauh dari Bahasa Arab baku<br />2. Masyarakat Mesir berwatak keras dan sangat getol mempertahankan pendapatnya<br />3. Kebanyakan masyarakat Mesir kurang bisa menepati janji<br />4. Administrasi yang ada di mesir dapat dikatakan kurang rapi dan terkesan semaunya.<br />5. Mengenai pendidikan juga terkesan kurang rapi dan kurang teratur, lebih banyak mengandalkan hafalan dari buku pegangan.<br /><br />Selain keadaan yang disebutkan di atas masih banyak lagi keadaan khas Mesir yang akan dialami sendiri oleh mahasiswa. Akan tetapi selain keadaan yang dapat kita katakan sebuah kekuarangan di atas, banyak juga sifat baik yang dipunyai masyarakat Mesir. Misalnya dalam bidang menganut ajaran Islam, masih banyak kita temukan gadis-gadis yang berjilbab, membaca al Quran di jalan-jalan, masjid-masjid juga masih penuh terisi jamaah. Masyarakat mesir juga tergolong suka menolong, tidak sungkan-sungkan memberikan informasi apalagi dengan orang asing. Masih banyak di sini yayasan-yasasan yang memberikan beasiswa cuma-cuma, memberikan bantuan logistik dan masih banyak lagi.<br /><br />Perencanaan Program<br /> Setelah mengetahui keadaan-keadaan ini, langkah selanjutnya adalah membuat program. Dalam pembuatannya perlu menyesuaikan tujuan-tujuan kita dengan keadaan yang ada. Karena kalau hal tersebut tidak kita kompromikan, maka kadang akan terjadi konflik yang kadang tidak kita inginkan. Misalnya, kita punya keinginan kuat untuk tepat waktu sampai pada tempat yang kita tuju, akan tetapi ternyata bis yang akan kita tumpangi tidak kunjung tiba, jika keinginan tersebut tidak kita sesuaikan maka kita sendirilah yang akan kecewa, karena kita tidak bisa berbuat apa-apa, memang begitulah keadaan yang ada di mesir.<br /> Perencanaan yang akan kita buat bisa dibagi menjadi beberapa bagian waktu, misalnya target sehari, target seminggu, target sebulan, target setahun bahkan target jangka panjang. Akan tetapi usahakan membuat perencanaan yang sesuai kemampuan dan relistis. Jangan terlalu dipaksakan jika memang tidak mampu. Perencanaan yang bagus harus memakai skala prioritas, mana target yang lebih penting untuk dilakukan. Dan kalau perlu mintalah pertimbangan kepada teman.<br /><br />Pelaksanaan dan Praktek<br /> Setelah membuat planing, memilih, menentukan tujuan dan terget serta mempertimbangkan hal-hal di atas, maka tiba saatnya memasuki hal yang paling penting, yaitu melaksanakan apa-apa yang telah kita rencanakan. Perlu diketahui bahwa sebuah keinginan itu tidak akan terwujud jika tidak diusahakan. Sebagaimana perkataan Imam Syafi'i, sebesar usahamu, itulah yang akan kamu dapatkan. Usaha ini mungkin dapat dibagi menjadi dua unsur, perencanaan dan pelaksanaan. Pelaksanaan inilah yang menjadi faktor penentu keberhasilan sebuah keinginan.<br /> Dalam pelaksanaan usahakan semampu mungkin kita konsisten dengan rencana yang telah dibuat, walaupun tetap bersifat fleksibel. Misalnya kita mempunyai target harian membaca alquran setengah juz, maka sebisa mungkin kita jalankan, jangan sampai tertinggal kecuali dengan alasan yang sangat penting. Dengan konsisten ini pun sebenarnya kita telah berlatih untuk berdisiplin yang sangat dianjurkan oleh agama melalui sholat lima waktu. Kalau kita mampu menaati aturan-aturan yang telah kita buat untuk diri sendiri, maka ke depan kita juga akan mudah untuk menaati aturan-aturan lain yang bersifat sosial.<br /> Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan program antara lain,<br />1. Disiplin dan konsisten<br />2. Manajemen waktu<br />3. Jangan suka menunda pekerjaan yang sebenarnya bisa diselesaikan<br />4. Hindari sebisa mungkin hal-hal yang tidak berguna<br />5. Selalu memakai skala prioritas<br />6. Jangan egois<br />7. Ingatlah selalu prinsip kerja sama<br />8. Tetap fleksibel dan realistis<br />9. Jangan memaksakan kehendak sehingga menyakiti orang lain<br />10. Sabar dan tawakkal serta tetap berdoa<br /><br />Sikap-sikap yang perlu dipunyai antara lain,<br />1. optimis<br />2. percaya diri<br />3. jangan minder dan merasa rendah<br />4. tanamkan mental kompetitif positif<br /><br />Bagi orang yang beriman sebenarnya kita telah mempunyai nilai plus dibanding orang yang tidak beriman. Ini sesuai dengan al Quran, QS 4: 104 "sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan." Kita diajarkan untuk selalu berdoa dalam segala hal di samping usaha yang telah kita lakukan. Agama kita juga mengajarkan sikap sabar dan tawakkal yang sangat berguna bagi ketenangan dan kedamaian jiwa. Karena memang realita yang ada kadang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.<br /><br />Evaluasi<br /> Semua usaha yang telah kita laksanakan hendaknya selalu kita evaluasi, sembari mencari celah mana yang pas dan mana yang tidak pas. Evaluasi ini perlu kita lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup kita. Dalam evaluasi ini kita akan memikirkan dan menghayati apa saja yang telah kita lakukan, kemudian memikirkan apakah yang dilakukan tersebut baik atau buruk, sudah optimal atau belum, sudah sejalan dengan tujuan ataukah belum. Sehingga dengan demikian langkah kita ke depan akan semakin baik dan optimal.<br /> Evaluasi ini sebaiknya selalu kita lakukan, kalau bisa rutin harian sehingga setiap hari kita bisa mengontrol jalannya program. Mengenai waktunya dapat kita tentukan sendiri sesuai dengan keadaan diri kita. Akan tetapi sebenarnya Allah telah memberikan petunjuk mengenai waktu yang pas untuk mengadakan sebuah perenungan atau evaluasi atau muhasabah. Coba tengok al Quran QS. 73:6 yang berbunyi, "Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan". Allah menjelaskan bahwa waktu tengah malam, saat orang-orang sedang tidur adalah sebuah waktu yang sangat cocok untuk perenungan dan mendalami serta menghayati sebuah perkara.<br /> Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam evaluasi antara lain,<br />1. Membandingkan antara perencanaan dan pelaksanaan<br />2. Menentukan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi<br />3. Membuat solusi terhadap penyimpangan tersebut<br />4. mempelajari kembali perencanaan yang telah dibuat dengan mempertimbangkan realita<br />5. Mengambil pelajaran atas apa yang telah kita lakukan<br /><br />Antara Studi dan Organisasi<br /> Tidak seperti mahasiswa-mahasiswa asing lain, mahasiswa Indonesia di Mesir dikenal banyak memiliki kegiatan di luar studi kuliah. Bahkan mungkin kegiatan ekstra ini lebih padat jika dibandingkan dengan kegiatan ekstra yang dimiliki mahasiswa Mesir. Di kalangan mahasiswa Indonesia banyak ditemukan organisasi dengan berbagai macam corak dan spesialisasinya. Ada organisasi induk, ada kekeluargaan, afiliatif, almamater, lembaga kajian, perbuletinan, sanggar-sanggar dan masih banyak varian lain yang belum tersebutkan.<br /> Ini adalah kegiatan ekstra non akdemis. Sedangkan di kampus sendiri dapat dikatakan tidak ada kegiatan lain selain muhadloroh dan ijroat. Mahasiswa asing biasanya tidak mendapat tempat dalam organisasi perkuliahan. Bahkan kita juga tidak tahu apa yang dikerjakan oleh BEM al Azhar karena yang terlihat di kampus hanyalah muhadloroh dan antrian panjang ijroat. Hal ini mungkin dikarenakan sistem yang di anut oleh Negara Mesir yang terkesan mengekang kegiatan mahasiswa. Kegiatan mereka dianggap berbahaya bagi salah satu kelompok politik tertentu.<br /> Sebagian besar mahasiswa Indonesia kadang kurang sreg dengan sistem pengajaran yang dianut al Azhar. Sistem pengajian yang ada di Azhar memang kadang membosankan, apalagi jika pengajarnya memakai Bahasa Arab Amiyah. Oleh sebab itu mahasiswa indonesia jarang terlihat di muhadloroh, mereka lebih aktif pada organisasi yang digelutinya. Akan tetapi keadaan seperti ini kadang akan menjadi bumerang bagi dirinya karena sebenarnya ikut muhadloroh adalah lebih penting dan akan banyak bermanfaat bagi studinya.<br />Banyak yang mengatakan bahwa jika sukses organisasi maka studinya terbengkelei dan sebaliknya jika sukses studi maka ia bukanlah orang yang aktif di organisasi. Benarkah demikian?<br /> Saya bisa mengatakan hal ini hanyalah mitos. Banyak memang yang keadaannya demikian, tetapi tidak sedikit pula yang bagus studinya, organisasinya juga tidak ketinggalan. Keduanya bukanlah hal yang bertentangan, bahkan kadang akan saling mengisi dan saling melengkapi. Keduanya memiliki kelebihan yang akan menunjang pribadi kita, asalkan kita bisa dan pandai mengatur waktu dan memenejnya.<br /> Beberapa langkah yang mungkin bisa diambil,<br />1. Menentukan prioritas<br />2. Menemukan strategi belajar yang sesuai dengan pribadi<br />3. Memilih organisasi yang akan digeluti, jangan diambil semuanya.<br />4. Mengatur waktu dan memenejnya dengan baik<br />Modal utama belajar di Mesir,<br />1. Bahasa Arab, terutama untuk memahami dan mengarang<br />2. Ketekunan dan kesungguhan<br />Yang perlu diperhatikan dalam organisasi,<br />1. kesungguhan<br />2. mau bekerja keras<br /><br />Menikmati Hidup yang Ada di Mesir<br />1. Jangan banyak mengeluh dengan keadaan yang ada di mesir karena sebenarnya itu akan melatih kematangan pribadi kita<br />2. Ketahuilah bahwa Mesir merupakan gudang keilmuan Islam<br />3. Selalu ingat akan manfaat dari apa yang telah kita rencanakan dan laksanakan<br />4. Selalu ingat pepatah berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.<br />5. Ingat selalu ayat al Quran bahwa pada setiap kesulitan, pasti terdapat kemudahan<br />6. Ingat juga ayat al Quran QS 29:69 bahwa barang siapa yang bersungguh-sungguh dalam kebaikan maka akan diberi petunjuk oleh Allah.<br /><br />Semuanya ini akhirnya kita sendirilah yang akan menentukan, kita sendirilah yang harus melaksanakan dan kita sendirilah yang akan menuai hasilnya. Sebenarnya kesuksesan tidak jauh dari diri kita, tinggal kita sendiri, mau apa tidak untuk melangkahkan kaki menuju ke sana. Ingat juga bahwa tugas kita hanya berusaha sedangkan keputusan bukan di tangan kita, tapi berada di Tuhan Yang maha Kuasa. Tetapi ingat juga bahwa Allah sekali-kali tidak akan berbuat dzalim kepada hamba-hambaNya. Wallahu A'lam<br /><br />Bahan bacaan,<br />1. Al Quran<br />2. Modul orientasi mahasiswa baru angkatan 2004, DPP PPMI 2004-2005<br />3. Memoar aktivis dikarsinal VII DPP PPMI 2004-2005Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-84818631495620365112008-03-22T04:58:00.000+07:002008-03-22T05:03:25.619+07:00Belajar di Mesir<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggLQwdPTMzmP3RB5U4QNFIgLb9B1kPF8amlRQpSNe79uegkfpOIk-8m_AIDg6avomMdWfvRvoVspCdzzURXUM3FH8rMK00C5fm83LgkwzfvCLzK9MdtrLAMp4cewrbnaOJ8Qz6rIpkqAg/s1600-h/KAHERAH.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggLQwdPTMzmP3RB5U4QNFIgLb9B1kPF8amlRQpSNe79uegkfpOIk-8m_AIDg6avomMdWfvRvoVspCdzzURXUM3FH8rMK00C5fm83LgkwzfvCLzK9MdtrLAMp4cewrbnaOJ8Qz6rIpkqAg/s320/KAHERAH.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5180318802897911490" border="0" /></a><br />Problematika Penguasaan Bahasa Arab dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Masisir<br />Oleh: Khoirun Niat<br /><br />Pendahuluan<br />Mesir dengan segala keistimewaan yang dipunyainya merupakan anugrah Yang Maha Kuasa. Sungai nil, sungai terpanjang di dunia yang mengalir di tengah-tengah Negara Mesir merupakan sumber utama kehidupannya. Terusan Sues, Piramyd dan Spinx merupakan aset Mesir untuk menambah devisa negara. Selain anugrah tersebut, Bangsa Mesir terkenal dengan kegiatan keilmuan yang cukup produktif, terutama keilmuan di bidang agama Islam. Universitas Al-Azhar, lembaga pendidikan formal tertua di dunia, merupakan mercusuar kajian keislaman di seluruh dunia. Sampai sekarang dapat kita lihat alumni-alumni Azhar bertebaran di seluruh penjuru dunia, mengajarkan dan mengamalkan ilmu yang telah didapatkan darinya. Hal inilah yang banyak menarik minat pelajar asing untuk menimba ilmu di Azhar, tak terkecuali pelajar Indonesia.<br /><br />Latar Belakang Penulisan<br /> Penulis memilih judul di atas karena melihat fenomena yang jurang mengenakkan. Pelajar Indonesia yang menimba ilmu di Azhar tergolong besar, berjumlah 3063 orang putra dan putri . Sedangkan prestasi akademis yang diraih sangatlah kurang . Dari sini penulis ingin mencoba menganalisa dan memberikan kontribusi untuk mengatasi keadaan tersebut.<br /> Penulis berpendapat bahwa keberhasilan suatu pendidikan tergantung pada dua faktor utama; yaitu kesungguhan dan cukupnya bekal. Untuk kesungguhan tidak akan banyak dibahas di sini. Pembahasan hanya terfokus pada kemampuan dan penguasaan Bahasa Arab sebagai bekal utama belajar dan pengaruhnya terhadap prestasi akademis. Untuk lebih terfokus pembahasannya, penulis akan membatasi analisa hanya untuk jenjang pendidikan S1 karena jenjang tersebut lah yang banyak dimasuki oleh pelajar Indonesia<br /><br />Sekilas Gambaran Perkuliahan di Azhar<br /> Kuliah di Al-Azhar dibagi menjadi dua bidang; pertama, kuliah bidang umum meliputi tehnik, kedokteran, pertanian dan semisalnya. Kedua, kuliah bidang agama meliputi empat fakultas; Ushuluddin, Syariah, Lughoh dan Studi Islam. Fakultas Ushuluddin memiliki empat jurusan; tafsir, hadis, filsafat dan dakwah. Fakultas Syariah memiliki dua jurusan; Syariah Islamiyah dan Syariah Qonun. Fakultas Lughoh memiliki beberapa jurusan; semisal jurnalistik, lughoh Amah dan sejarah-peradaban. Rata-rata, setiap jurusan harus dilalui minimal empat tahun, hanya jurusan syariah qonun yang harus dilalui minimal lima tahun.<br /> Penerimaan mahasiswa baru biasanya dibuka pada bulan September dan Oktober. Setelah itu masuk perkuliahan semester pertama. Ujian semester pertama biasanya dilakukan pada bulan Desember dan Januari. Kemudian masuk perkuliahan semester kedua. Ujian semester kedua biasanya dilakukan pada bulan Mei dan Juni. Hasil ujian setahun biasanya mulai diumumkan pada bulan Juli. Mengenai standar kelulusan dan kenaikan ke jenjang selanjutnya, seorang pelajar harus lulus semua mata kuliah atau minimal tidak lulus dua mata kuliah. Jika seorang mahasiswa tidak lulus tiga saja mata kuliah maka dianggap gagal dan harus mengulang setahun. Sedangkan bagi yang tidak lulus dua mata kuliah, ia tetap bisa naik, tetapi harus mengulang dua mata kuliah yang tidak lulus tersebut pada jenjang selanjutnya. Sebagai catatan bahwa proses belajar di Azhar memakai pengantar Bahasa Arab.<br /><br />Peran Bahasa Arab dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar<br /> Bagai seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan, seorang pelajar Azhar yang tidak berbekal Bahasa Arab. Mesir, tempat di mana Universitas Al Azhar berdiri merupakan salah satu Negara Arab sehingga bahasa penduduk setempat adalah Bahasa Arab. Demikian pula sistim pendidikan Al-Azhar memakai pengantar Bahasa Arab<br /> Lalu mengapa Bahasa Arab menjadi faktor utama keberhasilan studi di Azhar. Kalau kita tilik proses pendidikan yang ada di Azhar maka akan kita dapati kebenaran asumsi tersebut. Semua pengajian dan presentasi yang diajarkan oleh dosen menggunakan Bahasa Arab. Begitu juga semua buku pegangan -selain mata kuliah Bahasa Inggris- juga memakai Bahasa Arab. Jika kita menginginkan sesuatu atau bertanya suatu hal, baik kepada teman ataupun dosen, maka harus memakai Bahasa Arab. Ini dalam hal intern proses pendidikan, sedangkan untuk faktor ekstern atau faktor penunjang, juga sangat bergantung kepada kecakapan berbahasa Arab. Misalnya dalam urusan administrasi dan pergaulan dengan warga setempat, semuanya harus memakai Bahasa Arab.<br /> Lebih jauh lagi kaitannya dengan ujian yang diselenggarakan Al-Azhar, jelas ujian tersebut memakai Bahasa Arab, baik ujian tertulis maupun lesan. Soal yang diujikan dan jawabannya juga harus menggunakan Bahasa Arab. Dari sini dapat dilihat bagaimana jadinya kalau seorang siswa yang belajar di Azhar tidak memiliki modal penguasaan Bahasa Arab. Sudah tentu ia tidak bisa mengikuti proses belajar. Dalam memahami buku dan ucapan jelas ia tidak bisa, apalagi untuk menghadapi ujian. Maka dari itu penguasaan Bahasa Arab mutlak diperlukan dan ini akan sangat berpengaruh kepada prestasi akademis seorang pelajar Azhar.<br />Peran Bahasa Arab terakumulasi dalam dua hal; yaitu dalam memahami dan mengungkapkan atau al Fahm wa at Ta'bir. Seorang pelajar Azhar seharusnya memiliki kecakapan bahasa dalam dua hal ini karena itulah yang akan mengantarkannya menuju gerbang kesuksesan. Ia harus bisa memahami suatu pernyataan dalam Bahasa Arab dan harus bisa mengungkapkan pemahaman tersebut menjadi sebuah kalimat berbahasa Arab.<br /><br />a. Pemahaman<br /> Memahami berarti mengetahui maksud suatu hal. Sesuai dengan sistim pengajaran yang ada di Azhar, kecakapan untuk memahami ini dapat diklasifikasikan dalam dua hal; pertama, memahami suatu teks tertulis berbahasa Arab, kedua, memahami suatu ucapan berbahasa Arab. Ini karena suatu pemahaman biasanya bersumber dari dua hal; yaitu dari membaca atau mendengar. Jika dikaitkan dengan sistim yang ada di Azhar, memahami teks tertulis dapat diartikan memahami buku pegangan, sedangkan memahami suatu ucapan, berarti memahami muhadloroh yang disampaikan oleh seorang dosen. Sebagai bukti, mari kita lihat sistim pendidikan yang ada di Azhar khususnya jenjang s1. Proses belajar di Azhar meliputi dua hal utama, sebagaimana diutarakan di atas; yaitu mendengarkan muhadloroh dosen dan membaca buku pegangan. Dua hal tersebut sudah cukup untuk mengantarkan seorang pelajar, sukses menghadapi ujian.<br /><br />b. Pengungkapan<br /> Ini berhubungan dengan poin di atas. Setelah kita mempunyai kecakapan untuk memahami, maka hal kedua yang harus kita kuasai adalah mengungkapkan pemahaman tersebut. Tidak cukup tentunya jika kita hanya bisa memahami tanpa bisa mengungkapkan dengan Bahasa Arab. Sebagaimana pemahaman di atas yang terbagi dalam dua hal, begitu juga pengungkapan terangkum dalam dua hal; pengungkapan secara tertulis dan pengungkapan secara lesan. Kecakapan untuk mengungkapkan bahasa secara tertulis akan berperan ketika mengerjakan bahs dan ketika menghadapi ujian tertulis atau Tahriri. Sedangkan pengungkapan secara lesan berguna ketika kita mau menanyakan suatu hal kepada dosen dan ketika ujian lesan atau Syafawi.<br /> <br />Aplikasi Penguasaan Bahasa Arab<br /> Mari kita bahas satu persatu peranan Bahasa Arab dalam belajar dan aplikasinya untuk membaca sebuah buku dan mengungkapkannya dalam tulisan.<br /><br />a. Membaca dan memahami buku pegangan<br /> Mata kuliah yang ada di Azhar -untuk jenjang s1- setiap tingkatnya berkisar antara sepuluh sampai delapan belas mata kuliah. Keseluruhan mata kuliah ini akan dihadapi dalam dua semester. Setiap semester memiliki waktu persiapan, berkisar antara dua sampai tiga bulan. Dari sini kita harus jeli dalam melakukan metode membaca karena dalam jangka waktu yang relatif singkat tersebut, kita harus menguasai semua mata kuliah yang diajarkan. Metode membaca dan memahami ini tentunya sesuai dengan selera dan kemampuan yang dipunyai seorang pelajar. Di sinilah penguasaan Bahasa Arab menjadi faktor utama keberhasilan.<br /> Dengan penguasaan bahasa yang matang, seorang pelajar akan lebih mudah menentukan suatu metode membaca. Dalam memahami suatu buku, Ia tidak perlu banyak meminta bantuan orang lain sehingga membaca akan lebih efektif dan optimal. Misalkan; ia telah menguasai tata bahasa dengan baik dan banyak mengetahui kosakata, maka tinggal mengatur target pembacaan. Misalnya; dalam waktu seminggu harus membaca satu materi. Sedangkan bagi pelajar yang kurang menguasai Bahasa Arab, baik tata bahasa atau perbendaharaan kata, maka akan susah memahami buku. Ia akan banyak meminta bantuan orang lain untuk memahaminya sehingga belajar menjadi kurang optimal.<br /> Dapat penulis sebutkan beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam membaca dan memahami suatu buku berbahasa Arab; yaitu:<br />1. Kaedah dan tata bahasa Arab<br />2. arti dari sebuah kosakata<br />3. istilah-istilah yang di pakai buku tersebut<br />4. memperhatikan rangkaian kalimat atau Siyaq al kalam<br /> Membaca buku berbahasa asing tentunya tidak mudah. Seorang pembaca harus mengetahui tata bahasa asing tersebut sehingga ia bisa memahami apa yang terkandung di dalamnya, tak terkecuali Bahasa Arab. Bahasa Arab memilki kaedah-kaedah dan tata Bahasa tersendiri yang menjadi karakteristiknya. Tata Bahasa Arab biasa dikenal dengan kaedah Nahwu-Shorof. Dengan mengetahui kaedah tersebut kita akan bisa memahami teks berbahasa Arab, mana permulaan dan akhir suatu kalimat, di mana letak subyek, predikat dan obyek kalimat, di mana pelengkap dan keterangan suatu kalimat dan sebagainya. Dengan kaedah tersebut, kita juga akan tahu bentuk suatu kata, apakah tunggal, tasniah ataukah jamak. Kita akan mengetahui bentuk kata ganti atau dhomir dan di mana kembalinya dlomir tersebut. Kaedah tersebut juga untuk mengetahui bentuk kata kerja, apakah transitif atau intransitif. Jika transitif, apakah memiliki satu obyek ataukah lebih dan sebagainya.<br /> Perbendaharaan kata juga mempengaruhi efeksifitas suatu pembacaan. Tanpa memiliki perbendaharaan kata yang banyak maka pembaca akan sering membuka kamus sehingga mengurangi optimalisasi membaca. Bahasa Arab termasuk Bahasa yang memiliki perbendaharaan kata cukup banyak dan memiliki keunikan tersendiri yang kadang menyusahkan pembaca untuk memahaminya. Suatu maksud kadang bisa dikemukakan dalam banyak kata, begitu juga satu kata kadang memiliki dua arti yang berlawanan. Seperti halnya kata Quru' dalam AlQuran yang memiliki arti haid dan suci. Untuk menghadapi persoalan seperti ini biasanya diperlukan ketelitian dan kejelian dalam membaca. Pembaca perlu memperhatikan rangkaian kalimat yang biasa dikenal dengan Siyaq al Kalam.<br /> Selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam membaca adalah istilah yang dipakai, Suatu bidang tertentu biasanya menggunakan istilah-istilah tersendiri yang telah keluar dari makna asli. Setiap bidang keilmuan memiliki istilahnya tersendiri. Bidang fikih, tafsir, dan hadis misalnya, telah memiliki istilahnya sendiri-sendiri yang biasa digunakan. Bidang fikih memiliki istilah ijma', qiyash, qoul rojih, qoul marjuh dan sebagainya. bidang hadis memiliki istilah riwayat maudlu', maqtu', mauquf, marfu' dan sebagainya. Begitu juga bidang tafsir memiliki istilahnya tersendiri seperti tafsir bilma'tsur, tafsir bir ro'yi, tafsir ijmali, tafsir maudlui, tafsir tahlili dan sebagainya. Istilah-istilah ini sering digunakan dalam suatu buku tanpa menjelaskan lagi maksud istilah tersebut. Maka dari itu seorang pembaca harus teliti, bidang apa buku yang sedang ia baca.<br /><br />b. mengarang dan menulis dalam Bahasa Arab<br /> Menulis lebih susah daripada membaca sehingga memerlukan banyak latihan. Dalam menulis, tidak cukup hanya bermodalkan kemampuan dan penguasaan sebuah tata bahasa. Walaupun penguasaan tata bahasa penting, tetapi ada hal lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu dzauq lughowi atau kelayakan bahasa yang disajikan. Ini berguna dalam pemilihan suatu kata yang akan digunakan dalam tulisan, apakah kata tersebut layak untuk mengungkapkan suatu maksud ataukah tidak. Jadi, menulis dalam Bahasa Arab memerlukan beberapa hal; yaitu kemampuan dan penguasaan tata bahasa, perbendaharaan kata dan dzauq lughowi.<br /> Hal ini dalam menulis secara umum. Adapun dalam kaitannya menghadapi ujian Azhar, maka keadaannya tidak sesulit yang dibayangkan. Asalkan kita bersungguh-sungguh belajar dan telah menguasai materi serta punya bekal Bahasa Arab, maka menjawab soal tidak terlalu susah. Setelah kita mendalami materi yang ada, maka sebaiknya kita mengadakan latihan untuk menjawab soal dengan bahasa sendiri tanpa harus melihat buku. Setelah itu bisa dibacakan kepada teman atau kepada senior, apakah tulisan dan jawaban tersebut sudah layak ataukah belum. Dari situ akan diketahui kemampuan kita untuk menuliskan suatu ide atau pemahaman.<br /><br />Realita Masisir<br /> Sebagai bahan analisa, penulis ingin memberikan data indeks prestasi mahasiswa. Penulis akan menggunakan sampel data yang ada di KSW . Anggota KSW berjumlah 373 orang dengan prestasi sebagai berikut; yang mendapat predikat Jayid Jidan hanya 11 orang yaitu sekitar 3 persen, yang jayid 60 orang yaitu sekitar 16 persen, maqbul 55 orang yaitu 15 persen, yang manqul 1 sebanyak 16 orang yaitu 4 persen, yang manqul 2 sebanyak 66 orang yaitu 18 persen, yang tasfiyah 12 orang yaitu 3 persen dan yang rasib 86 orang yaitu 23 persen. Kalau kita asumsikan bahwa prestasi ideal yang diharapkan adalah predikat jayid dan jayid jidan maka dalam data tersebut hanya mencapai 19 persen dari total anggota yang ada. Angka ini sangatlah kecil, tidak ada seperempat dari jumlah anggota. Ini dalam organisasi KSW yang mendapat predikat kekeluargaan terbaik kedua se-Masisir pada tahun ajaran 2004-2005. dari sini dapat dilihat bahwa prestasi Masisir masih belum memenuhi target yang diharapkan.<br /> Pelajar Indonesia yang menimba ilmu di Azhar sangatlah plural. mereka berasal dari daerah yang berbeda-beda dengan budaya yang berbeda pula, dengan latar belakang pendidikan yang berbeda dan dari golongan yang berbeda-beda pula. Tulisan ini hanya akan menyoroti satu segi saja dari keberagaman tersebut; yaitu latar belakang pendidikan dan bekal Bahasa Arab yang dibawa sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar.<br /> Kebanyakan pelajar Indonesia yang masuk di Azhar, berasal dari kalangan pesantren. mereka tentunya membawa cirikhas budaya pesantren yang telah menjadi bagian hidupnya, tak terkecuali metode belajar yang digunakan. Sebagaimana diketahui bahwa pesantren di Indonesia tidak memiliki satu corak, tetapi bermacam-macam dengan sistem pendidikan yang bermacam-macam pula. Begitu juga kaitannya dengan pendalaman Bahasa Arab dalam pesantren. Setiap pesantren di indonesia memiliki metode belajar Bahasa Arab tersendiri.<br />Di sini akan disebutkan dua contoh metode pendalaman Bahasa Arab dalam pesantren; yaitu metode modern dan metode -kalau boleh membahasakan- salaf.<br /> Dalam pesantren salaf, yang ditekankan adalah pendalaman tata Bahasa. buku yang membahas tata Bahasa Arab dipelajari secara tuntas, semisal Al Ajrumiyah, al Umriti dan Alfiah. Lalu diaplikasikan untuk membaca buku-buku berbahasa Arab yang kebanyakan adalah buku turost. Metode pembacaannya memiliki cirikhas tersendiri; yaitu memahami kata satu persatu dan mengetahui posisi kata tersebut dalam sebuah kalimat. Metode ini dikenal dengan memaknai gandul. Aplikasi kebahasaan hanya sebatas membaca dan memahami kitab, sedangkan menulis atau mengarang serta pengucapan bahasa, kurang teraplikasi dalam pesantren salaf. Adapun pesantren modern, yang lebih dikedepankan adalah aplikasi, baik memahami, menulis maupun lesan. ini terbukti dengan adanya kewajiban menggunakan Bahasa Arab dalam percakapan sehari-hari dan adanya ujian tertulis memakai Bahasa Arab. Kedua metode ini tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pesantren salaf memiliki kelebihan dalam pengetahuan tata bahasa sehingga dapat memahami suatu buku secara mendetail. Akan tetapi aplikasi lain semacam mengarang dan mengucapkan Bahasa Arab, termasuk kurang. Adapun pesantren modern, pendalaman tata bahasa dapat dikatakan kurang jika dibandingkan dengan yang dipelajari di pesantren salaf, akan tetapi nilai positifnya adalah aplikasi menulis dan mengucapkan lebih baik daripada pesantren salaf.<br /> Metode ini berpengaruh terhadap pelajar Indonesia di Azhar. Bagi pelajar dengan latar belakang pesantren salaf, kebanyakan menggunakan metode membaca sebagaimana yang telah ia jalani di pesantrennya. Walaupun metode membaca semacam itu akan menghasilkan pemahaman yang mendetail, tetapi kurang efisien kalau diterapkan dalam belajar di Azhar. Hal ini karena pembacaan semacam itu akan memakan waktu yang cukup lama. Sedangkan mata kuliah yang ada banyak dan masa aktif belajar relatif sedikit. Keadaan ini membuat penguasaan materi terhambat sehingga akan berpengaruh buruk terhadap prestasi akademis. Ini belum lagi ditambah dengan kemampuan menulis dari siswa yang kadang kurang terlatih. Adapun pelajar yang memiliki latar belakang pesantren modern, ia memiliki nilai plus. Ia sudah terbiasa membaca buku moden dengan cepat dan terlatih untuk menulis, itu jika ia benar-benar menguasai bahasa dengan baik.<br /> Memang ada beberapa ganjalan dalam proses belajar Bahasa Arab di Mesir. Dapat diketahui bersama bahwa dalam pergaulan, penduduk Mesir memiliki dialek Bahasa Arab tersendiri yang biasa dikenal dengan Bahasa Amiyah Mesir. Bahasa Amiyah ini jauh sekali dari Bahasa Arab baku dengan beberapa kaedah yang sama sekali tidak sesuai dengannya. Walaupun demikian, Bahasa Amiyah sering digunakan, bahkan dalam proses pendidikan dan pengajaran di Azhar. Seorang dosen misalnya, kadang masih menggunakan Bahasa Amiyah sebagai pengantar muhadlorohnya. Lalu apakah keadaan ini berarti memalingkan kita dari belajar bahasa baku? Tidaklah demikian. Bahasa Amiyah digunakan hanya untuk mempermudah komunikasi lesan antar individu, sedangkan untuk tertulis tetap harus memakai Bahasa Arab baku. Seperti diketahui, buku pegangan yang ada semuanya memakai Bahasa Arab baku dan dalam ujian nantinya pun kita harus menggunakan Bahasa Arab baku.<br /> Biasanya, bagi pelajar yang kurang menguasai bahasa, ia akan menghadapi ujian dengan cara menghafal. Benar, untuk menghadapi ujian kita harus menghafal, akan tetapi bukan berarti menghafal semua teks tanpa ada pemahaman. Memang, ada beberapa hal yang harus dihafal untuk menghadapi ujian; semisal definisi dan dalil AlQuran. Nash AlQuran dihafal untuk dijadikan dalil, karena tidak boleh mengungkapkan AlQuran dengan bahasa sendiri. Adapun definisi, walaupun sebenarnya bisa diungkapkan dengan bahasa sendiri, akan tetapi sebaiknya dihafal. Ini karena, selain hafalan tersebut akan mempermudah menjawab soal, juga kadang seorang dosen mempunyai tipe tertentu yang mengharuskan jawaban sesuai dengan buku pegangan. Adapun penjelasan-penjelasan lain, maka perlu sebuah pemahaman. Menghafal semua teks tanpa memahami bukanlah solusi yang tepat karena akan sangat sulit dilakukan. Selain itu hafalan seperti ini juga akan mudah hilang karena si penghafal tidak mengetahui maksudnya sehingga akan berpengaruh buruk ketika menghadapi ujian.<br /><br />Solusi yang Ditawarkan<br /> Dari paparan di atas telah dijelaskan bahwa Bahasa Arab merupakan syarat mutlak yang harus dipunyai pelajar Azhar. Penguasaan Bahasa Arab sangat mempengaruhi keberhasilan dan prestasi akademis seorang pelajar. dengan kata lain bahwa seorang pelajar yang tidak menguasai Bahasa Arab, maka prestasinya juga tidak akan baik. Akan tetapi realita yang ada di dunia masisir berkata lain, masih banyak di antara para pelajar yang tidak atau kurang menguasai Bahasa Arab, baik tata bahasanya, kosakatanya ataupun kemampuan menulisnya. Kalau kita sepakat bahwa keadaan ini merupakan hal buruk, maka harus ada solusi untuk memperbaikinya.<br />Solusi yang ingin diajukan oleh penulis melalui dua jalan; yaitu antisipasi dan perbaikan. antisipasi di sini ditujukan bagi para pelajar yang masih berada di Indonesia dan berkeinginan belajar di Azhar. Sedangkan perbaikan ditujukan kepada pelajar yang sudah berada di Mesir dan kurang menguasai Bahasa Arab.<br /> Pertama, antisipasi atau lebih tepatnya persiapan. Seorang pelajar yang ingin belajar di Mesir sepatutnya menyadari bahwa ia akan bergelut dengan pendidikan yang menggunakan Bahasa Arab sebagai pengantar. Dari sini ia harus menyiapkan bekal Bahasa Arab yang cukup. Tata Bahasa Arab dipelajari dan diperdalam, kosakata Bahasa Arab diperbanyak, volume membaca buku berbahasa Arab dan berlatih mengungkapkan Bahasa Arab diperbanyak, baik tertulis ataupun lesan. Ini antisipasi dari pihak individu pelajar, sedangkan dari pihak instansi, maka perlu diadakan optimalisasi seleksi pelajar. Seleksi ini bukan berarti membatasi jumlah pelajar, karena memang Azhar sendiri tidak membatasi, melainkan untuk memperbaiki prestasi pelajar itu sendiri.<br /> Kedua, perbaikan. Solusi kedua inilah yang lebih realistis untuk dilakukan. Bagi seorang pelajar yang merasa kurang menguasai Bahasa Arab, bisa memperbaiki diri dengan melakukan beberapa latihan tentunya setelah memperdalam teori tata Bahasa Arab. Latihan ini sebaiknya sering dilakukan supaya ketajaman bahasa semakin baik. Latihan tersebut meliputi empat hal utama; yaitu mendengar, mengucapkan, membaca dan menulis. <br />1. Mendengar<br />Mendengar merupakan sarana mempertajam kebahasaan yang paling mudah karena bisa dilakukan setiap saat. Banyak cara yang bisa kita gunakan, bisa dengan mendengarkan pengajian dosen, mendengarkan radio, sering mengikuti seminar berbahasa Arab atau yang lainnya. Dengan mendengar, kita akan mencerna dan memperhatikan bagaimana orang Arab melafalkan suatu kallimat sehingga ketajaman bahasa akan terasah dan pengetahuan gaya pengucapan meningkat. Ini berguna nantinya untuk menghadapi ujian lesan; yaitu memahami apa yang ditanyakan dalam ujian tersebut.<br />2. Mengucapkan<br />Pengucapan merupakan tahapan setelah mendengarkan. Setelah banyak mendengarkan perkataan Arab, seorang pelajar sudah memiliki bekal untuk bicara memakai Bahasa Arab. Kalau hanya menirukan, mungkin tidak terlalu sulit, sebagaimana kita mendengar Bahasa Amiyah Mesir sehari-hari. Latihan mengucapkan Bahasa ini bisa kita latih dengan cara banyak bergaul dengan warga setempat atau dengan mengadakan diskusi berbahasa Arab. Sebagaimana latihan mendengar, latihan mengucapkan ini akan berguna nantinya ketika menghadapi ujian lesan; yaitu untuk menjawab suatu pertanyaan.<br />3. Membaca<br />Latihan ini bisa dikatakan lebih sulit daripada dua latihan yang telah lewat. Membaca memerlukan pengetahuan yang cukup dan konsentrasi penuh. Setelah berbekal penguasaan teori tata bahasa, maka kita coba menerapkan teori tersebut dengan membaca. Gunakan setiap waktu luang –sebisa mungkin- untuk membaca, baik membaca buku, Koran, majalah atau yang lain, tentunya yang berbahasa Arab. Bagi pelajar Azhar, membaca adalah sebuah keharusan. Semua mata kuliah memilki buku pegangan yang harus dibaca supaya dapat menghadapi ujian. Usahakan sedapat mungkin kita memahami betul-betul isi kandungan buku yang kita baca, kalau perlu jangan segan-segan minta bantuan orang lain. Dalam masalah kosakata, hendaknya dicari sendiri dan tidak bertanya orang lain supya mempermudahkan untuk mengingat. Sebaiknya catatlah kosakata tersebut dalam buku tulis lain, bukan pada buku yang kita baca. Ini untuk memudahkan kita, ketika membaca buku lain dan kita lupa arti kata tersebut.<br />4. Menulis<br />Latihan inilah yang paling susah, tapi tidak boleh kita kesampingkan. Latihan ini merupakan inti dari pembelajaran suatu bahasa. Sekuat apapun kecakapan kita dalam memahami bahasa, kalau tidak bisa kita ungkapkan secara tertulis, belumlah sempurna. Latihan menulis ini bisa kita lakukan dengan berbaga cara. Bisa dengan menuliskan kembali apa yang kita pahami setelah membaca, tentunya dengan bahasa sendiri. Bisa juga dengan sering membuat makalah berbahasa Arab. Bisa juga dengan cara yang paling mudah; yaitu mengangankan sesuatu, lalu kita ungkapkan dalam tulisan. Setelah tulisan selesai, sebaiknya diperlihatkan kepada orang lain, bisa kepada warga setempat, bisa juga kepada teman yang lebih pandai supaya mereka menilai tulisan yang telah kita buat, apakah sudah baik, sesuai kaedah, ataukah masih perlu perbaikan. Dengan menulis inilah nantinya prestasi akademis kita akan terlihat, karena ujian Azhar, 90 persen adalah tertulis.<br /><br />Contoh Peningkatan Kualitas Bahasa yang Telah Berjalan<br /> Untuk latihan membaca dan menulis, bisa dilakukan secara pribadi, tetapi latihan mendengar dan mengucapkan tidak bisa kita lakukan sendirian, harus ada orang lain yang berperan. Salah satu contoh peningkatan bahasa untuk bidang mendengarkan dan mengucapkan adalah kegiatan yang telah berjalan di Misykati . Salah satu kegiatan unggulan Misykati adalah kegiatan yang diberi nama Tashwibat Lughowiyah. Kegiatan yang dilakukan seminggu sekali ini, diawali dengan diskusi berbahasa Arab dan diakhiri dengan pembenaran pengucapan bahasa yang salah kaprah. Selama kegiatan berjalan, semua peserta dilarang keras memakai bahasa selain Bahasa Arab baku. Sebagaimana diskusi biasa, salah seorang peserta ditugasi membuat makalah berbahasa Arab dan harus dipresentasikan. Setelah itu dibuka termin diskusi yang dipandu oleh seorang moderator. Setelah diskusi selesai, salah seorang peserta ditugasi memberikan ceramah mengenai penggunaan bahasa yang salah kaprah dan bagaimana pembenarannya. Semua peserta kegiatan dipersilahkan mengeluarkan semua ilmu bahasa yang diketahui mengenai penggunaan salah kaprah tersebut. Semua tugas yang diwajibkan dilakukan secara bergiliran antar peserta kegiatan.<br /> Walaupun kegiatan ini bukanlah sebab keberhasilan anggota Misykati, tetapi dapat dikatakan bahwa kegiatan tersebut mempunyai andil besar meningkatkan prestasi anggotanya. Ini terbukti bahwa Misykati, tahun ajaran 2004-2005 menjadi organisasi almamater terbaik se-Masisir dalam bidang prestasi akademis.<br /><br />Penutup<br /> Sungguh ironis, ketika kita menjadi mahasiswa Azhar, tetapi tidak menguasai Bahasa Arab, minimal bisa berbicara menggunakan Bahasa Arab baku. Ini bagaikan kata pepatah, 'Ayam mati kelaparan di lumbung padi'. Mesir merupakan negara Arab yang otomatis warganya memakai Bahasa Arab. Jika kita tidak mampu berbicara Arab, maka banyak orang akan mempertanyakan, "benarkah kamu belajar di Mesir"? Maka mulailah dari sekarang, belajarlah Bahasa Arab, tingkatkan belajar dan raihlah prestasi gemilang. Wallahu A'lamKhoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-81758695854265002552008-03-21T22:50:00.000+07:002008-03-21T22:51:19.478+07:00fikih lintas agamaTeknis Aplikatif Pluralitas dan Toleransi Umat Beragama Dalam Perspektif Alquran<br /><br />Islam tidak mengingkari adanya perbedaan agama, bahkan perbedaan tersebut sudah menjadi kehendak allah. dari sini Islam yang merupakan petunjuk bagi umat manusia, menyeru kepada semua umat manusia untuk kembali kepada jalan yang benar, menyembah Allah Yang Satu dan menjalankan petunjuk Ilahy.<br />Terbentuknya sebuah umat Islam, dengan artian segolongan manusia yang beragama Islam, meniscayakan sebuah klasifikasi manusia. Secara sederhana dapat dikatakan –berdasarkan hal ini- bahwa manusia terbagi menjadi dua golongan, golongan umat Islam dan golongan non muslim. Klasifikasi ini menuntut adanya sebuah aturan main yang mengatur pola interaksi antara keduanya. Pola interaksi inilah yang akan kita diskusikan.<br />Tulisan ini akan mengetengahkan hubungan muslim dan non muslim dalam kacamata Islam. Alquran yang merupakan sumber dari segala sumber hukum Islam, banyak mengatur tentang hal ini. Alquran banyak mengungkapkan kata muslimun, kafirun, ahli kitab, musyrikun dan sebagainya. Pola interaksi yang diajukan oleh Alquran mempunyai nilai luhur dalam mengatur kehidupan umat manusia.<br /><br />Interaksi antara Muslim dan Ahli Kitab<br /><br />Dalam Islam ada pembedaan antara ahli kitab dan non ahli kitab. Ahli kitab meliputi kaum Yahudi dan Nasrani, non ahli kitab meliputi semua agama non samawi, yakni agama buatan manusia. Ahli kitab mendapatkan porsi khusus dalam Islam karena ada hubungan historis antara keduanya. Islam mengakui nabi-nabi pembawa risalahnya, bahkan Alquran secara tegas menyatakan bahwa tujuan semua Nabi adalah sama dalam hal Akidah, akan tetapi berbeda dalam hal syareah. Ada beberapa hal spesifik yang diatur oleh Islam dalam berinteraksi dengan Ahli kitab, yaitu:<br /><br />a. Dalam Hal Perkawinan<br />Sebenarnya ada perbedaan pendapat ulama dalam hal ini, kebanyakan ulama menyatakan bahwa hukum asal dalam perkawinan dengan ahli kitab adalah boleh, akan tetapi Ibnu Umar menyatakan haram. Ia menyamakan Ahli kitab dengan kaum musyrik, karena tidak ada kemusyrikan yang lebih besar dari pada konsep ketuhanan dalam mereka, yaitu menganggap Isa anak Tuhan dalam Nasrani dan mensifati Tuhan dengan sifat yang tak layak dalam Yahudi. Walaupun demikian pendapat yang lebih rajih adalah pendapat mayoritas ulama, karena Alquran dengan jelas mengatakan kebolehan perkawinan dengan ahli kitab.<br /><br />Kajian fiqih yang membahas masalah ini, memperinci, bahwa laki-laki muslim yang ingin menikah dengan wanita dari Ahli kitab maka hukumnya boleh, sedangkan wanita muslimah tidak diperbolehkan menikah dengan pria selain muslim. Hal ini berdasarkan berbagai pertimbangan, diantaranya berdasarkan sistem keluarga dalam Islam. Dalam Islam kepala rumah tangga dipegang oleh pihak pria, dengan demikian semua keputusan ada ditangannya. Dengan diperbolehkannya seorang pria muslim dengan wanita ahli kitab, diharapkan wanita tersebut akan tertarik kepada Islam. Sebaliknya jika wanita muslimah diperbolehkan menikah dengan pria non muslim, maka besar kemungkinan wanita tersebut akan keluar dari Islam, dan hal ini sangat tidak diharapkan dalam Islam.<br /><br />Walaupun hukum asal dalam pernikahan ini adalah boleh, akan tetapi Yusuf Qardlawi memberikan beberapa catatan, yaitu:<br />1. Pembolehan pernikahan tersebut karena seorang Ahli kitab adalah meyakini Tuhan dan petunjuk-Nya serta iman terhadap akherat. Keyakinan ini adalah prinsipil dalam agama samawi. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman banyak diantara Ahli kitab ini yang melenceng dari akidah aslinya. Kalau ternyata diketahui bahwa ia telah melenceng, maka pernikahan tidak diperbolehkan.<br />2. Pernikahan diperbolehkan dengan sarat sang mempelai wanita adalah terjaga dari sifat hina. Dalam hal ini Alquran membahasakannya dengan muhsonat.<br />3. Ahli kitab tersebut bukan termasuk golongan yang memerangi Islam.<br />4. Pernikahan boleh ketika tidak ada prediksi kuat akan terjadinya sebuah fitnah atau mudlorot.<br /><br />Sebenarnya masih banyak cabang masalah yang masuk dalam kajian ini, bagi yang ingin mendalaminya bisa melihat langsung ke referensi.<br /><br />b. Dalam hal makanan<br />Secara umum Islam tidak membeda-bedakan dalam hal makanan. Selama makanan atau minuman itu tidak termasuk yang diharamkan maka hukumnya boleh, baik itu berasal dari seorang muslim atau Ahli kitab atau yang lainnya. Akan tetapi penekanan di sini adalah dalam hal sembelihan. Sembelihan dari ahli kitab diperbolehkan untuk dimakan. Dalam Islam, penyembelihan harus memakai nama Tuhan. Karena ahli kitab mempunyai akidah asal yang sama, maka sembelihan dari mereka diperbolehkan untuk dimakan.<br /><br />Hubungan Muslim dengan Non Muslim selain Ahli Kitab<br /><br />Tidak ada perbedaan mencolok antara interaksi di sini dengan pola interaksi dengan Ahli kitab kecuali dalam hal perkawinan dengan segala masalah cabangnya dan masalah sembelihan. Kalau dengan Ahli kitab masih ada toleransi, sedangkan dengan non Ahli kitab tidak ada toleransi. Pria atau wanita Islam dilarang keras menikah dengan golongan ini, begitu juga dilarang makan sembelihannya.<br /><br />Pola Interaksi Umum Antara Muslim dan Non Muslim<br /><br />Dr. Mustofa Siba'i menyebutkan beberapa nilai luhur Islam dalam berinteraksi dengan non muslim secara umum. Nilai dan prinsip ini perlu ditanamkan sedini mungkin dalam pola pikir kaum muslimin. Prinsip tersebut mengarah kepada perdamaian dan kedamaian hidup umat manusia, yaitu:<br />1. konsep semua manusia adalah bersaudara<br />konsep ini disebutkan dalam surat An-nisa' ayat 1 dan surat hujurat ayat 13<br />2. cinta kasih, saling bekerja sama dalam kebaikan dan saling berbuat baik.<br />Tersebut dalam Alquran surat al Maidah ayat 2<br />3. Saling memahami dan memaafkan<br />Tersebut dalam surat al Syura ayat 40<br />4. Semua hal yang mengarah kepada permusuhan dan kedengkian adalah haram hukumnya, hal ini sesuai dengan ayat 11 surat al Hujurat<br />5. Tetap bersikap adil dan proporsional<br />Tersebut banyak sekali dalam Alquran, diantaranya surat mumtahanah ayat 8<br /><br />Perlu disebutkan juga bahwa pola hubungan tersebut adalah ketika dalam masa damai, hidup saling berdampingan antara satu dengan yang lain, tanpa ada rasa permusuhan. Akan tetapi pola ini akan berubah ketika kondisi berubah. Pada suasana peperangan, tidak ada rasa cinta kasih dengan musuh, tidak ada toleransi, kerjasama, dan tidak ada pula saling menghormati. Walaupun demikian jangan dilupakan juga ahlak yang diajarkan Rasulullah dalam berperang, diantaranya tidak boleh membunuh orang tua, wanita dan anak kecil.<br /><br />Islam selalu mengajak kepada perdamaian umat manusia, tanpa melihat perbedaan yang ada. Akan tetapi Islam juga tidak tinggal diam, jika ia dizalimi, harga dirinya diinjak-injak, dan kemungkaran merajalela.<br /><br />Dialog Lintas Agama<br /><br />Perbedaan yang ada dalam masyarakat kerap menjadi sumber konflik. Tak terkecuali perbedaan agama, bahkan perbedaan ini yang sangat rentan konflik karena agama merupakan ideologi yang membentuk pola pikir manusia. Dalam rangka mencapai kerukunan umat beragama, banyak sekali usaha yang telah dilakukan. Salah satunya adalah dengan dialog antar umat beragama.<br /><br />Dialog yang bertujuan baik ini kadang menjadi negatif. Seringkali malah menjadi ajang saling mengejek, saling mencari kekurangan masing-masing, sehingga tujuan tidak tercapai, bahkan memperuncing konflik yang ada. Dua ideologi yang secara mendasar berbeda, tidak akan dapat dipertemukan, misalnya, Kristen tidak mengakui kenabian Muhammad, maka otomatis ajaran yang dibawanya juga tidak akan diakui. Begitu juga Islam tidak mengakui ajaran Trinitas, bahkan menganggap sebagai kemusyrikan yang besar karena menganggap Tuhan mempunyai anak, maka tidak akan dapat dipertemukan. Yang dapat dilakukan adalah menjelaskan identitas masing-masing, mana yang diperbolehkan, mana yang tidak sehingga terjadi kesepahaman antara keduanya, untuk menuju kepada sebuah kerukunan hidup.<br />Hal ini juga disinggung oleh Dr. Yusuf Qardlawi. Dalam Islam, pendekatan lintas agama, terutama agama samawi dibedakan menjadi 2 hal, yang satu haram dan yang lainnya adalah mubah. Hal yang tidak diperbolehkan dalam Islam adalah usaha menggabungkan dua akidah yang berbeda. Sedangkan yang diperbolehkan adalah sebuah dialog interaktif-positif yang tidak menyinggung ideologi dasar. Dialog yang diperbolehkan ini diantaranya:<br /><br />1. Dialog dengan cara yang baik, sesuai dengan yang disebutkan dalam Alquran, surat an-Nahl, 125. Dialog ini dapat berupa saling tukar informasi atau tukar data, saling mengisi kekurangan dengan semangat perdamaian dan cinta kasih.<br />2. Dialog yang berkonsentrasi kepada poin-poin yang disepakati dalam ajaran masing-masing, misalnya, prinsip perdamaian, cinta kasih, prinsip keadilan dan berusaha menerapkan dalam kehidupan umat beragama.<br />3. Bekerjasama membendung ideologi yang tidak berketuhanan, semisal komunisme yang tidak mengakui adanya Tuhan dan ideologi matrealistis.<br />4. Bekerjasama membela kaum lemah, menghilangkan kedzaliman dan memperjuangkan keadilan.<br />5. Bekerjasama menyebarkan prinsip toleransi, saling menghornati dan menghargai pendapat orang lain.Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-7668683846873339872008-03-21T22:33:00.000+07:002008-03-21T22:35:26.796+07:00pelajaran dari perang badar<p class="MsoNormal" style="text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">Perang Badar terjadi pada tahun 2 Hijriyah. Perang terbuka pertama yang dialami kaum muslimin melawan kaum kafir setelah hijrah ke Madinah. Perang Badar memiliki arti yang sangat penting bagi kaum muslimin karena berperan sebagai penentu mana yang benar dan mana yang salah. Oleh sebab itu perang tersebut dijuluki Yaumul Furqon yang berarti hari penentu. Dalam Alquran deskripsi mengenai perang tersebut dapat kita dapatkan dalam Surat Ali Imron dan Surat al Anfal. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN"><o:p></o:p>Sejarah Perang Badar membuktikan bahwa Islamlah agama yang benar dan kaum musliminlah kaum yang diridloi oleh Allah. Perang Badar menjadi bukti bahwa kebenaran pasti akan menang, sedangkan kebatilan, sedahsyat apapun kekuatannya pasti akan terkalahkan. Selain itu perang badar menjadi bukti kekuatan iman, dengan keimanan yang benar, sebesar apapun rintangan yang menghadang akan dapat teratasi. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">Perang badar terjadi pada saat kaum muslimin belum siap untuk berperang. Keadaan di Madinah belum begitu stabil, masih memerlukan beberapa pembenahan. Kekuatan militer kaum muslimin juga belum begitu sempurna. Sedangkan pihak musuh, lebih memiliki persiapan yang matang. Dari segi kuantitas dan perlengkapan perang, pihak musuh lebih komplit. Sekitar seribu orang kafir siap menyerbu kota Madinah.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">Tanpa gentar sedikitpun Rasulullah mengumpulkan para sahabatnya, bermusyawarah dan mengatur strategi perang, sekaligus menggembleng mental para prajurit. Dari sini terlihat kekuatan iman kaum muslimin. Dengan keimanan yang bulat bahwa Islamlah yang benar dan keyakinan kuat bahwa Allah pasti akan menolong, mereka bertekad bulat menemani Rasulullah berperang sampai titik darah penghabisan. Salah seorang sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, kami bukanlah seperti Bani Israil meninggalkan <span style=""> </span>Musa sendirian berperang, akan tetapi kami bertekad bulat menemanimu berperang dan akan bersamamu melawan musuh". Sahabat lain dari kalangan Anshor berkata, "Wahai Rasulullah, kami telah yakin bahwa kamu adalah utusan Allah, kami yakin juga bahwa Islamlah agama yang benar, maka ambillah dari harta kami sesuka hatimu, pergunakanlah sesuka hatimu untuk kepentingan peperangan". <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN">Dengan kebulatan tekad dan keteguhan iman, sekitar tiga ratus prajurit muslim dengan perlengkapan seadanya berperang melawan seribu serdadu kafir yang bersenjata lengkap. Kekuatan kedua belah pihak yang tak berimbang tak menyurutkan semangat kaum muslimin karena mereka yakin berada pada jalan yang benar dan yakin bahwa Allah pasti akan menolong para hambanya yang berada pada kebenaran. Dan benar, pertolongan Allah datang, sepasukan malaikat turun dari langit membantu kaum muslimin mengalahkan kaum kafir. Akhirnya kemenangan berada di tangan kaum muslimin. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed; font-family: arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="IN"><o:p></o:p></span><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Begitulah, iman yang kuat akan mengatasi segala rintangan dan pertolongan Allah pasti selalu menyertai hambanNya yang berada pada jalan yang benar.</span></span></p>Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-6547113580239217722008-03-21T22:18:00.000+07:002008-03-21T22:24:30.611+07:00islam menawarkan solusiislam sebagai agama petunjuk bagi umat manusia mengajarkan pedoman dan prinsip hidup untuk bekal mengarungi kehidupan. ajaran islam tidak berupa hal materi tapi berupa ajaran ajaran penggemblengan mental. seperti yang diketahui bahwa sikap mental manusia itu hal yang paling penting. bagaimanapun keadaan fisik seseorang, jika sikap mentalnya stabil maka akan berdampak positif.<br /><br />ajaran islam dapat dirangkum menjadi 2 poin besar yang saling berhubungan, yaitu iman dan amal baik, atau dengan kata lain iman dan taqwa. iman disini diibaratkan sebuah ideologi, prinsip atau teori sedangkan taqwa adalah implementasi dari prinsip tersebut. taqwa ini sebuah istilah yang sangat luas cakupannya, sebagai mana amal baik mencakup semua aspek kehidupan. ibarat sebuah bangunan iman adalah pondasi yang menjadi dasar dan azasnya, sedangkan bangunannya adalah amal baik.<br /><br />kalau kita lihat pada kehidupan manusia, banyak terdapat keyakinan-keyakinan yang sepintas hampir sama dengan islam. mereka mempercayai adanya tuhan, percaya akan hari akhir bahkan memiliki konsep hidup tersendiri. lantas apa bedanya islam dengan agama yang ada tersebut. mari kita tilik dari segi akidah atau keyakinan mereka, benar-benar kuat pondasi yang mereka bangun? seberapa kuat pondasi tersebut menahan arus pemiukiran yang berkembang dikalangan manusia?<br />inilah poin penting perbedaan islam dengan keyakinan lain.<br /><br />kalau dikatakan diatas bahwa islam itu scara garis besar adalah iman dan taqwa, lantas bagaimanakah hubungan keduanya. keduanya bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. iman tanpa taqwa adalah omong kosong, sedangkan taqwa tanpa keimanan tidak akan berjalan lancar, bagaikan sebuah kepanitiaan tanpa konsep. seorang muslim dapat dikatakan berislam secara kaffah jika telah memenuhi 2 hal ini, yaitu keimanan yang benar dan taqwa yang bersungguh-sungguh.<br /><br />mari kita jelaskan hubungan keduanya. taqwa dapat juga dikatakan sebagai amal baik atau kebajikan. seseorang yang mempunyai keyakinan yang benar akan terdorong untuk berbuat kebajikan. seseorang percaya bahwa tuhan itu ada, tuhanlah yang maha menciptakan, tuhan tidak butuh manusia, tuhan sang pemilik haqiqi, segala yang ada adalah miliknya manusia hanyalah mempergunakan, manusia percaya hari akhir, surga dan neraka, semua amal bail balasannya surga, segala keburukan balasannya neraka, manusia percaya tuhan maha pemurah, tuhan maha adil, tidak akan pernah menzolimi mahluknya, percaya akan kekuatan dan takdir tuhan dan sebagainya. jika keyakinan seperti ini tertancap kuat dalam pribadi manusia, maka akan mendorongnya untuk berbuat kebajikan. ia tidak akan lagi punya sifat bakhil karena yang dia punyai sebenarnya bukan miliknya melainkan hanya sebuah titipan. ia akan murah sekali menolong orang lain dengan imbalan berlipat ganda berupa surga. ia akan berpiki\r seribu kali untuk malakukan kejelekan karena yakin bahwa perbuatannya diketahui oleh tuhan dan akan ada balasannya.<br /><br />kemudian kalau dibalik, sebuah amal baik jika tidak disertai keimanan maka tidak akan berjalan semestinya. sikap gemar berbuat baik tidak akan selalu menyertai manusia, melainkan hanya kadang saja. kadang terdetik untuk berbuat baik kadang samasekali tidak mau melakukan kebaikan. ini kalau si manusia tersebut tidak punya keyakinan kepada tuhan. bagus kalau dia masih memiliki rasa kasih sayang terhadap sesama dengan dalih saling membutuhkan, akan tetapi kalau rsa tersebut hilang maka yang terjadi adalah egoisme, kesombongan, takabbur dan saling mencemooh. akan terasa sangat berat jika sesorang tanpa iman untuk berbuat baik. berat rasanya menolong orang tanpa imbalan, berat rasanya bersedekah dengan hasil keringat pribadi, ngapain dikasihkan orang lain, mendingan ditabung untuk hari tua? sikap-sikap seperti ini sangat banyak memempel dalam diri seseorang yang tidak punya pedoman hidup yang jelas. yang ia tahu hanya mengumpulkan harta dan kekayaan, bersenang-senang, dan berfoya-foya , peduli amat sama orang lain, urusan dia ya urusannya , ngapain aku turut campur.Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1593402319822657414.post-64587095845812656052008-03-21T22:17:00.001+07:002008-03-21T22:17:55.569+07:00perbuatan manusiasetiap manusia yang hidup di dunia ini memiliki persepsi yang bermacam-macam. persepsi yang kemudian berkembang menjadi ideologi inilah yang ternyata mempengaruhi tingkah laku dan pola pikir seseorang. jika manusia memiliki ideologi yang baik maka tingkah lakunya juga akan baik, begitu juga sebaliknya, jika ideologinya buruk maka tingkah lakunya juga akan mengikuti.<br /><br />setiap perbuatan yang dilakukan oleh manusia secara sadar maka tentunya ia telah memiliki persepsi terlebih dahulu dalam pikirannya mengenai perbuatan tersebut. jika ia berbuat tanpa persepsi sebelumnya berarti ia telah melakukan perbuatan tanpa sadar. contoh kecil, ketika seseorang ingin pergi ke pasar, lalu dia naik bis yang mengantarkannya ke sana. sebelum ia naik bis tersebut, ia pasti telah mempunyai persepsi atau keyakinan bahwa bis yang akan ia tumpangi tersebut akan mengantarkannya ke pasar. jika ia tidak meyakininya maka ia tidak akan menaikinya. begitulah ternyata perbuatan yang dilakukan manusia di dunia ini berasal dari persepsi yang ada dalam pikirannya.<br /><br />lebih lanjut persepsi ini akan kami sebut dengan keyakinan atau idiologi. tanpa sebuah keyakinan manusia tidak pernah akan bisa hidup, karena keyakinan tersebutlah akan membentuk sebuah harapan, lalu harapan tersebut akan berubah menjadi kehendak yang akhirnya akan termanifestasikan dalam perbuatan. seseorang yang tidak mempunyai keyakinan dan akhirnya tidak mempunyai harapan atau keinginan maka sesuangguhnya ia telah mati. tidak ada gunanya lagi dia hidup, ia dapat disamakan dengan seseorang yang telah hilang akalnya. dan kami rasa selama seseorang masih mempunyai kesadaran, maka ia pasti punya keyakinan dan harapan. jika ada orang yang mengaku tidak punya harapan, maka sebenarnya dia telah bohong, dia telah mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan hatinya.<br /><br />sebegitu pentingnya keyakinan atau idiologi ini, maka seharusnya setiap manusia memperhatikannya dan memilih idiologi yang benar sesuai dengan fitrahnya sebagai manusia. kalau kita menilik sejarah manusia, maka tidak kita temukan sebuah perabadan tanpa idiologi. semua peradaban yang dibentuk oleh sekumpulan manusia selalu memiliki idiologi khusus yang membentuknya. idiologi ini kebanyakan menjadi sebuah keyakinan atau disebut agama. agama dalam arti luas adalah sebuah idiologi khusus yang memiliki keyakinan dan ajaran-ajaran tertentu yang diikuti oleh penganutnya. begitulah manusia hidup, tak akan terlepas dari keyakinan yang membentuknya.<br /><br />sebegitu banyaknya idiologi yang dianut oleh manusia sepanjang sejarah, semuanya memiliki karakteristik tersendiri, dan kita sebagai manusia juga harus memiliki idiologi untuk bisa bertahan hidup. kita bisa memilih setiap ideolgi yang ada untuk kita terapkan pada diri kita, akan perlu diingat bahwa idiologi tersebut lah yang akan membentuk pribadi dan tingkah laku kita. jika kita salah memilihnya maka akan salah juga hidup kita.Khoirun Niathttp://www.blogger.com/profile/08458181492298482887noreply@blogger.com0