SEKILAS TENTANG KAEDAH AMIYAH MESIR


SEKILAS TENTANG KAEDAH AMIYAH MESIR

dapat dikatakan memang bahasa amiyah mesir telah jauh dari bahasa Arab baku. banyak memang kaedah-kaedah yang telah diselewengkan, bahkan kalau kita hanya tahu bahasa amiyah belum tentu kita tahu bahasa baku. bahasa amiyah biasa digunakan dalam pergaulan sehari-hari, maka kaedahnya juga tidak terlalu rumit, asalkan kita rajin bergaul dengan penduduk setempat, maka akan mudah bagi kita untuk menguasainya. sebagaimana bahasa gaul indonesia, yang akan mudah dipahami jika kita banyak bergaul dengan penduduk asli indonesia.

walaupun demikian bahasa amiyah tetap berasal dari bahasa baku. dan antara keduanya tetap mempunyai hubungan yang erat. contoh kecil, dalam bahasa arab baku kata ganti laki-laki dan perempuan adalah berbeda, begitu juga dalam bahasa amiyah, pemakaian kata ganti tersebut juga berbeda. maka untuk bisa menguasai bahasa amiyah dengan baik, perlu juga diketahui kaedah bahasa arab baku. jika kita telah paham kaedah arab baku, nantinya akan lebih mudah bagi kita menguasai bahasa amiyah.


berikut ini beberapa kaedah umum dalam bahasa amiyah;
1. Huruf Qof dibaca Hamzah misalnya; al Qolam (pena) maka dibaca al Alam. tapi kaedah ini tidak berlaku secara mutlak, masih banyak kita temukan huruf Qof yang tetap dibaca Qof, semisal al Quran dan al Qohiroh, keduanya tetap dibaca Q dan tidak berubah menjadi Hamzah.

2. Huruf Jim dibaca G, misalnya; al Jawab (surat) maka dibaca al Gawab. untuk kaedah ini mesir dibagi menjadi dua wilayah. wilayah pertama adalah wilayah lembah atau delta sungai nil yang meliputi kebanyakan daerah utara mesir. untuk wilayah tersebut Huruf Jim dibaca G. wilayah kedua adalah wilayah pegunungan yang lazim disebut Sho'id, meliputi daerah bagian selatan mesir, seperti aswan dan asyut. pada wilayah ini huruf Jim dibaca Qof seperti kata Yaqulu (dia berkata) maka amiyahnya Bigulu.

3. huruf Tsa` dibaca Ta` seperti kata Tsalatsah (tiga) maka dibaca Talatah

4. huruf Dzo` dibaca Dhod seperti kata an Nadzofah (kebersihan) maka dibaca an Naddhofah

5. Huruf Shod dibaca agak mendekati huruf Sin, seperti kata al Bashol (bawang merah) maka dibaca al Basal

6. huruf Hamzah dibaca Yak, seperti kata Na`im (org yang tidur) maka dibaca Nayim

KAEDAH DALAM KATA KERJA (Positif)
1. yang menunjukkan waktu lampau (Madhi) maka biasanya ditambah Kan, misalnya Ana Kan Sakin Hina (saya dulu tinggal di sini).

2. yang menunjukkan waktu sekarang (Mudhori' Hal) maka kata kerjanya (fiil Mudhori') biasanya ditambah Huruf Ba` didepannya. misalnya; Aqulu Laka (saya berkata kepadamu) maka amiyahnya Ba`ullaq. jika kata gantinya pertama (saya) maka huruf Ba` nya berharokat fathah. jika kata ganti kedua (kamu) maka huruf Ba` nya berharokat kasroh, semisal Madza Ta'mal (apa yg kamu kerjakan) maka amiyahnya Biti'mil Eih. jika kata gantinya ketiga (dia) maka huruf Ba` dibaca kasroh, semisal Madza Yaqulu Laka (apa yang dia katakan kepadamu) maka amiyahnya Bi`ullaq Eih.
catatan: penambahan huruf Ba` didepan fiil tidaklah harus, kadang juga tidak ada penambahan.

3. yang menunjukkan waktu akan datang (Mudhori' Mustaqbal) maka biasanya ditambah huruf Ha` didepannya. semisal: Mata Sataji`u (kapan kamu datang) maka amiyahnya Hatigi Imta

KAEDAH KATA KERJA (NEGATIF)
dalam bahasa amiyah mesir, biasanya ungkapan negatif disamakan dengan larangan, maka kaedahnya juga sama. kaedahnya: ditambah Ma didepan, dan ditambah huruf Syin diakhir kata. semisal Limadza La Taji'u (mengapa kamu tidak datang) maka amiyahnya Ma tigisy Lieh. semisal juga La Taqulu Li Kadza (jangan kamu katakan itu padaku) maka amiyahnya Mat ullisy Kidza.
untuk ungkapan negatif bisa juga tidak menggunakan fiil tapi menggunakan isim fail, maka di tambah kata Musy didepan. semisal Ana Ghaoiru Fahim (saya tidak paham) maka amiyahnya Ana Musy Fahim.

KATA GANTI (Dhomir)
Kata ganti Munfasil.
Huwa (dia laki-laki) dibaca Huwwa.
Hiya (dia perempuan) dibaca Hiyya. Hum (dia laki-laki jamak) dibaca Humma.
Ana (saya) dibaca tetap.
Nahnu (kita) dibaca Ehna. Anta (kamu laki-laki) dibaca Enta.
Anti (kamu perempuan) dibaca Enti. Antum (kamu laki-laki jamak) dibaca Entu.
catatan: kata ganti dua orang semisal huma dan antuma tidak banyak dipakai dalam bahasa amiyah. bisa mereka menggunakan kata ganti jamak. kata ganti perempuan jamak semisal Hunna dan Antunna juga jarang dipakai, biasanya tetap menggunakan Hum atau Antum.

Kata ganti Muttashil.
kata ganti yang langsung masuk ke fiil sebagai berikut; semisal 'Amiltu (saya berbuat) maka dibaca Amilti.
'Amilta (kamu berbuat) maka dibaca 'Amilti juga, tergantung syiyaqul kalamnya.
'Amiltum (kamu semua berbuat) maka dibaca 'Amiltu.
kata Qolami (pena milikku) maka amiyahnya Alam Bita`i.
Qolamuka (pena milikmu) amiyahnya Alamak atau Alam Bita'ak.
Qolamukum (pena milikmu jamak) amiyahnya Alamku
Qolamuna (pena milik kita) amiyahnya Alamna

KATA JAMAK
dalam bahasa amiyah, kata jamak bisa menggunakan jamak taksir ataupun jamak mudzakkar salim, bisa juga jamak muannas salim. jika menggunakan jamak mudzakkar salim maka selalu Mansub atau Majrur, semisal Tsalasin (30) Arba'in (40) tak pernah dibaca Talatsun atau Arba'un.

KATA TUNJUK (Isyaroh)
Hadza (ini lk) amiyahnya Dza
Hadzihi (ini pr) amiyahnya Dzi
Dzalika (itu) amiyahnya Aho
Dzat (itu jamak) amiyahnya Dawwat
kata2 inilah yang sering dipakai dalam amiyah mesir, kata selain itu jarang dipakai.

KATA MILIK
Li (punyaku) amiyahnya Bita'i
Lana (punya kita) amiyahnya Bita`na atau Lina
Laka (punyamu) amiyahnya Bita`ak
Lakum (punya kamu jamak) amiyahnya Bita'ku atau Liku
Lahu (punya dia lk) amiyahnya Bita`u
Laha (punya dia pr) amiyahnya Bita`ha

KATA TEMPAT (Dhorof Makan)
Fil Masjid (dalam Masjid), amiyah tetap seperti itu atau Fi Gamik
'Inda Masjid (sebelah Masjid), amiyahnya: Andi Gamik
Amama al Msjid (depan Masjid), amiyahnya Uddam Gamik
Kholfa al Masjid (belakang masjid) amiyahnya Waro Gamik
Fauqo al Kursiy (atas kursi) amiyahnya Fuk el Kursiy
Tahta al Kursiy (bawah kursi) amiyahnya tetap seperti itu
Qorib Min al Masjid (dekat masjid) amiyahnya Urayyib Min Gamik
Ba'id Min al Masjid (jauh dari masjid) amiyahnya Bi'id Min Gamik
didalam, amiyahnya : Guwwah
diluar, amiyahnya: Barroh

KATA WAKTU (Dhorof Zaman)
Al Ana (sekarang) amiyahnya Dzal Wakti
Ba'din (nanti) amiyahny tetap seperti itu
Al Yaum (hari ini) amiyahnya Nahar Dza
Godan (besok) amiyahnya Bukroh
Amsi (kemarin) amiyahnya Imbarih
Qobla Amsi (sebelum kemarin) amiyahnya Abla Imbarih
Ba'dal God (lusa) amiyahnya Ba'da Bukroh

PERTANYAAN (Istifham)
Madza (apa) amiyahnya Eih
Limadza (mengapa) amiyahnya Leih
Kaifa (bagaimana) amiyahnya Izay
Mata (kapan) amiyahnya Imta
Man (siapa) amiyahnya Min
Aina (dimana) amiyahnya Fein
Min Aina (darimana) amiyahnya Min Ein
Ila Aina (kemana) amiyahnya 'Ala Fein atau Royih Fein
Kam (berapa) amiyahnya Kam
Madza Turid (apa yang kamu inginkan) amiyahnya 'Awiz Eih
Madza Tabhats (apa yang kamu cari) amiyahnya Tiddawar 'Ala Eih
Alaisa Kadzalik (bukankah begitu) amiyahnya Musy Kidza Wal Leh
Li anna (karena) amiyahnya: 'Asyan atau 'Ala Syan

KATA PANGGIL (Nida`)
untuk anak2, amiyahnya Yabni (anak lk) atau Yabinti (anak pr) atau Ya wala
untuk teman sejawat amiyahnya Ya 'Am atau Ya Rogil atau panggil langsung namanya
untuk gadis amiyahnya Ya Anisah
untuk yang lebih tua (Lk) amiyahnya Ya Kabten atau Ya Fandem atau Ya Rayis atau Ya Syeh
untuk yang lebih tua (pr) amiyahnya Ya Madam atau Ya mama dsb.

KATA SAMBUNG (Maushul)
kata sambung dalam amiyah mesir yang sering digunakan hanya satu yaitu Elli (yang)

beberapa kalimat yang sering kita dengar dari orang mesir dan artinya.
Ma`lisy (maaf)
Ma Fisy (tak ada)
Ma 'Andisy (saya tak punya)
Ma Hadsy (tak satupun)
Ma Fisy Musykilah (tak apa2)
Ma Fisy Hagah (tak ada apa2)
Musy 'Arif (saya tak tau)
Ma Lak Enta (apa urusanmu?!)
Aiwah (ya)
Nau' Tani (yang lain) Lon Tani (warna lain) Hagah Taniah (benda yang lain)
Kuwais (baik) Helwah (lezat/bagus) Gamil (indah)
Musy Kuwais (tidak baik); Musy Syaghol (tak berfungsi); Boiz (rusak); Maksur (pecah); Ma`tu` (putus); Athlan (rusak)
'Athsyan (dahaga); Ga'an (lapar); Za'lan (kecewa/marah); Ta'ban (lelah); 'Ayyan (sakit)
Awi (sangat); Bil Gad (sungguh2); Wallahi (demi Allah); Akid (yakin); Giddan (sangat)

begitulah sedikit mengenai kaedah bahasa amiyah mesir, yang paling penting, jika ingin menguasainya adalah berani bergaul dan tak canggung untuk bertanya. Semoga Bermanfaat.

Komentar

Anonim mengatakan…
asw. wah kang artikel seperti ini yang sedang saya cari. soalnya kalo cri bukunya susah. kenapa gak buat bukunya aja kang? isinya bisa seperti di atas, ditambah langsung cntoh2 penggunaan kesehariannya. gimana?