islam menawarkan solusi

islam sebagai agama petunjuk bagi umat manusia mengajarkan pedoman dan prinsip hidup untuk bekal mengarungi kehidupan. ajaran islam tidak berupa hal materi tapi berupa ajaran ajaran penggemblengan mental. seperti yang diketahui bahwa sikap mental manusia itu hal yang paling penting. bagaimanapun keadaan fisik seseorang, jika sikap mentalnya stabil maka akan berdampak positif.

ajaran islam dapat dirangkum menjadi 2 poin besar yang saling berhubungan, yaitu iman dan amal baik, atau dengan kata lain iman dan taqwa. iman disini diibaratkan sebuah ideologi, prinsip atau teori sedangkan taqwa adalah implementasi dari prinsip tersebut. taqwa ini sebuah istilah yang sangat luas cakupannya, sebagai mana amal baik mencakup semua aspek kehidupan. ibarat sebuah bangunan iman adalah pondasi yang menjadi dasar dan azasnya, sedangkan bangunannya adalah amal baik.

kalau kita lihat pada kehidupan manusia, banyak terdapat keyakinan-keyakinan yang sepintas hampir sama dengan islam. mereka mempercayai adanya tuhan, percaya akan hari akhir bahkan memiliki konsep hidup tersendiri. lantas apa bedanya islam dengan agama yang ada tersebut. mari kita tilik dari segi akidah atau keyakinan mereka, benar-benar kuat pondasi yang mereka bangun? seberapa kuat pondasi tersebut menahan arus pemiukiran yang berkembang dikalangan manusia?
inilah poin penting perbedaan islam dengan keyakinan lain.

kalau dikatakan diatas bahwa islam itu scara garis besar adalah iman dan taqwa, lantas bagaimanakah hubungan keduanya. keduanya bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. iman tanpa taqwa adalah omong kosong, sedangkan taqwa tanpa keimanan tidak akan berjalan lancar, bagaikan sebuah kepanitiaan tanpa konsep. seorang muslim dapat dikatakan berislam secara kaffah jika telah memenuhi 2 hal ini, yaitu keimanan yang benar dan taqwa yang bersungguh-sungguh.

mari kita jelaskan hubungan keduanya. taqwa dapat juga dikatakan sebagai amal baik atau kebajikan. seseorang yang mempunyai keyakinan yang benar akan terdorong untuk berbuat kebajikan. seseorang percaya bahwa tuhan itu ada, tuhanlah yang maha menciptakan, tuhan tidak butuh manusia, tuhan sang pemilik haqiqi, segala yang ada adalah miliknya manusia hanyalah mempergunakan, manusia percaya hari akhir, surga dan neraka, semua amal bail balasannya surga, segala keburukan balasannya neraka, manusia percaya tuhan maha pemurah, tuhan maha adil, tidak akan pernah menzolimi mahluknya, percaya akan kekuatan dan takdir tuhan dan sebagainya. jika keyakinan seperti ini tertancap kuat dalam pribadi manusia, maka akan mendorongnya untuk berbuat kebajikan. ia tidak akan lagi punya sifat bakhil karena yang dia punyai sebenarnya bukan miliknya melainkan hanya sebuah titipan. ia akan murah sekali menolong orang lain dengan imbalan berlipat ganda berupa surga. ia akan berpiki\r seribu kali untuk malakukan kejelekan karena yakin bahwa perbuatannya diketahui oleh tuhan dan akan ada balasannya.

kemudian kalau dibalik, sebuah amal baik jika tidak disertai keimanan maka tidak akan berjalan semestinya. sikap gemar berbuat baik tidak akan selalu menyertai manusia, melainkan hanya kadang saja. kadang terdetik untuk berbuat baik kadang samasekali tidak mau melakukan kebaikan. ini kalau si manusia tersebut tidak punya keyakinan kepada tuhan. bagus kalau dia masih memiliki rasa kasih sayang terhadap sesama dengan dalih saling membutuhkan, akan tetapi kalau rsa tersebut hilang maka yang terjadi adalah egoisme, kesombongan, takabbur dan saling mencemooh. akan terasa sangat berat jika sesorang tanpa iman untuk berbuat baik. berat rasanya menolong orang tanpa imbalan, berat rasanya bersedekah dengan hasil keringat pribadi, ngapain dikasihkan orang lain, mendingan ditabung untuk hari tua? sikap-sikap seperti ini sangat banyak memempel dalam diri seseorang yang tidak punya pedoman hidup yang jelas. yang ia tahu hanya mengumpulkan harta dan kekayaan, bersenang-senang, dan berfoya-foya , peduli amat sama orang lain, urusan dia ya urusannya , ngapain aku turut campur.

Komentar