pelajaran dari perang badar

Perang Badar terjadi pada tahun 2 Hijriyah. Perang terbuka pertama yang dialami kaum muslimin melawan kaum kafir setelah hijrah ke Madinah. Perang Badar memiliki arti yang sangat penting bagi kaum muslimin karena berperan sebagai penentu mana yang benar dan mana yang salah. Oleh sebab itu perang tersebut dijuluki Yaumul Furqon yang berarti hari penentu. Dalam Alquran deskripsi mengenai perang tersebut dapat kita dapatkan dalam Surat Ali Imron dan Surat al Anfal.

Sejarah Perang Badar membuktikan bahwa Islamlah agama yang benar dan kaum musliminlah kaum yang diridloi oleh Allah. Perang Badar menjadi bukti bahwa kebenaran pasti akan menang, sedangkan kebatilan, sedahsyat apapun kekuatannya pasti akan terkalahkan. Selain itu perang badar menjadi bukti kekuatan iman, dengan keimanan yang benar, sebesar apapun rintangan yang menghadang akan dapat teratasi.

Perang badar terjadi pada saat kaum muslimin belum siap untuk berperang. Keadaan di Madinah belum begitu stabil, masih memerlukan beberapa pembenahan. Kekuatan militer kaum muslimin juga belum begitu sempurna. Sedangkan pihak musuh, lebih memiliki persiapan yang matang. Dari segi kuantitas dan perlengkapan perang, pihak musuh lebih komplit. Sekitar seribu orang kafir siap menyerbu kota Madinah.

Tanpa gentar sedikitpun Rasulullah mengumpulkan para sahabatnya, bermusyawarah dan mengatur strategi perang, sekaligus menggembleng mental para prajurit. Dari sini terlihat kekuatan iman kaum muslimin. Dengan keimanan yang bulat bahwa Islamlah yang benar dan keyakinan kuat bahwa Allah pasti akan menolong, mereka bertekad bulat menemani Rasulullah berperang sampai titik darah penghabisan. Salah seorang sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, kami bukanlah seperti Bani Israil meninggalkan Musa sendirian berperang, akan tetapi kami bertekad bulat menemanimu berperang dan akan bersamamu melawan musuh". Sahabat lain dari kalangan Anshor berkata, "Wahai Rasulullah, kami telah yakin bahwa kamu adalah utusan Allah, kami yakin juga bahwa Islamlah agama yang benar, maka ambillah dari harta kami sesuka hatimu, pergunakanlah sesuka hatimu untuk kepentingan peperangan".

Dengan kebulatan tekad dan keteguhan iman, sekitar tiga ratus prajurit muslim dengan perlengkapan seadanya berperang melawan seribu serdadu kafir yang bersenjata lengkap. Kekuatan kedua belah pihak yang tak berimbang tak menyurutkan semangat kaum muslimin karena mereka yakin berada pada jalan yang benar dan yakin bahwa Allah pasti akan menolong para hambanya yang berada pada kebenaran. Dan benar, pertolongan Allah datang, sepasukan malaikat turun dari langit membantu kaum muslimin mengalahkan kaum kafir. Akhirnya kemenangan berada di tangan kaum muslimin.

Begitulah, iman yang kuat akan mengatasi segala rintangan dan pertolongan Allah pasti selalu menyertai hambanNya yang berada pada jalan yang benar.

Komentar